Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menebar Ilmu, Menuai Nestapa (Tribute untuk Ibu Guru Supriyani)

6 November 2024   10:46 Diperbarui: 6 November 2024   10:49 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di ruang sempit berjeruji sunyi,              Guratan ilmu menjadi saksi,                      Tangan yang mendidik kini terpasung,
Di balik tuduhan yang menyayat kalbu.

Lentera pengetahuan, padam terguncang,
Antara kebenaran dan tuduhan yang mengerang.
Dia yang menabur benih kebajikan,
Menuai badai yang tak terpikirkan.

Jerit kesunyian, lara tertahan,
Wajah teduh, dihukum zaman.
Adakah tempat bagi hati penuh kasih?
Ataukah hukum beku, tak pernah peduli?

Di mata yang bening, tersirat harap,
Namun suara dibungkam, tak terdengar serapah.
Mengajar bukan sekadar memberi,
Tapi juga menjaga, membentuk, dan melindungi.

Duka ini milik kita semua,
Saat yang benar terpaksa nestapa.
Di kelas kecil penuh cerita,
Bermimpi damai tanpa cela.

Langkahnya kini terhenti,
Di bawah bayang kelam tak pasti.
Padahal di tangannya ada lentera,
Menjaga generasi, pilar bangsa.

Tanyakan pada angin, pada malam,
Mengapa mendidik harus menanggung dendam?
Apa yang hilang di mata hukum?
Keadilan, sayang, terpendam dalam sunyi bisu.

Jiwa-jiwa yang mendidik butuh ruang,
Bukan sekadar pengabdian tanpa junjung.
Saat tangan-tangan itu terkunci,
Masa depan meratap dalam duri.

Cahaya kecil, jangan padam,
Meski badai meredam.
Setiap guru, pahlawan tak bernama,
Layak dihormati, bukan difitnah dan dihina.

Esok hari, semoga berkilau cerah,
Di atas tumpukan luka parah.
Menebar ilmu, tak lagi menuai derita,
Hanya panen harapan, penuh cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun