Danau Kecil Tak Bertepi, Di tengah rimba, tersembunyi rapi, Danau kecil berkilau, sunyi dan sepi. Airnya tenang, cermin langit pagi, Di mana bayang-bayang menari-nari.
Hijau pepohonan memeluk tepian,
Bisikan angin menyampaikan pesan.
Burung-burung berkicau di balik dahan,
Merdu seolah kidung yang tak pernah usang.
Tak bertepi, tak terukur dalamnya,
Rahasia disimpan di dasarnya kelam.
Di sinilah waktu berhenti berlari,
Dan angan melayang, bebas mencari.
Oh, danau kecil, tenangmu mengilhami,
Di keheninganmu, jiwa kutemani.
Tak peduli luasmu yang tersembunyi,
Engkau, sebuah keabadian tak terperi.
Di malam purnama kau berkilauan,
Diselimuti bintang dan cahaya bulan.
Rembulan tersenyum di permukaan,
Menghantar mimpi ke dalam keabadian.
Riang riakmu tak pernah gaduh,
Membawa kedamaian tanpa ragu.
Heningmu bicara, tak pernah dusta,
Mendamaikan hati, menenangkan rasa.
Daun gugur mengapung di atasmu,
Seakan bercerita tentang waktu.
Kisah usang dan harapan baru,
Di peraduan air yang membisu.
Jejak rusa di tepi muaramu,
Menggurat hidup di atas bisumu.
Setiap hembusan napas alam ini,
Seakan kau catat dalam sunyi.
Dan aku berdiri, memandang jauh,
Meresap cinta alam tanpa keluh.
Danau kecil, engkau yang abadi,
Di batas rimba, selamanya sunyi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H