Gadis-gadis Kecil Penantang Dunia
Di sudut kota yang hiruk pikuk,
Dua gadis kecil melangkah tegap,
Dengan keranjang di tangan mungil,
Mereka menantang kerasnya takdir yang mencengkeram.
Tak peduli jalan penuh debu,
Tak gentar pada panas yang menyala,
Tawa mereka terbang ke angkasa,
Seperti angin yang menari ceria.
Ada tangis, ada canda,
Ada lelah yang mereka peluk diam-diam,
Tapi senyumnya tak pernah pudar,
Meski keringat jatuh deras, menetes perlahan.
Setiap langkah adalah doa,
Setiap seruan adalah harapan,
Mereka, malaikat kecil tanpa sayap,
Melawan dunia dengan senjata tawanya.
Bukan kekayaan yang mereka cari,
Bukan pujian atau gemilang,
Hanya uang sekadarnya,
Untuk ibu, ayah, dan adik yang menunggu makan di rumah.
Mereka bukan boneka yang mudah retak,
Namun jiwa-jiwa baja dalam wujud mungil,
Mengajarkan arti teguh tanpa keluh,
Menjadi sinar di tengah malam yang pekat.
Gadis-gadis kecil penantang dunia,
Kamu adalah lentera yang hidup dalam duka,
Di balik mata beningmu,
Ada cerita juang yang takkan sirna.
Dan suatu hari, semangatmu akan menang,
Membungkam kejamnya nasib yang pongah,
Mengukir kisah bahwa di jalan yang kelam,
Ada keberanian yang tak pernah menyerah.