Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Judi Online: Harapan Palsu, Realitas Pahit

2 November 2024   00:03 Diperbarui: 2 November 2024   00:16 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judi online juga membawa dampak yang lebih luas terhadap ekonomi. Dengan mayoritas operator berbasis di luar negeri, uang yang dipertaruhkan di Indonesia seringkali mengalir ke perusahaan asing, mengakibatkan capital flight yang merugikan negara. Bayangkan jika jutaan orang bertaruh setiap hari, berapa banyak uang Indonesia yang tersedot ke luar negeri? Ini melemahkan perekonomian, mengurangi daya beli masyarakat, dan mengancam stabilitas ekonomi nasional.

Mengapa Perjudian Menjadi Pilihan?

Salah satu alasan mengapa judi online tumbuh subur adalah kesulitan ekonomi dan kurangnya lapangan pekerjaan. Ketika seseorang merasa terjebak dalam lingkaran pengangguran atau pekerjaan yang tidak memberikan pendapatan memadai, judi online sering terlihat sebagai jalan pintas. Harapan akan "rejeki nomplok" menggantikan logika, meski di balik itu semua, kenyataan menunjukkan lebih banyak kekalahan daripada kemenangan.

Di sisi lain, kesenjangan sosial dan pendidikan membuat sebagian masyarakat tidak menyadari risiko sebenarnya dari judi online. Mereka mungkin melihatnya sebagai hiburan yang berpotensi menghasilkan uang, tanpa menyadari jebakan yang tersembunyi di balik layar.

Pentingnya Pemberantasan dan Perlindungan

Pelarangan dan pemberantasan judi online bukan hanya soal melarang, tetapi juga melindungi. Ini langkah bijak untuk menyelamatkan masyarakat dari penderitaan panjang yang sering kali tak terlihat hingga terlambat. Dengan adanya kebijakan ini, negara berupaya menjaga kesejahteraan individu dan mencegah arus modal yang terus mengalir ke luar negeri.

Namun, pelarangan saja tidak cukup. Harus ada pendekatan yang lebih luas, seperti memperbaiki kondisi ekonomi agar peluang kerja meningkat, memberikan edukasi tentang manajemen keuangan yang sehat, serta menyediakan dukungan bagi mereka yang terjebak dalam kecanduan. Kampanye kesadaran yang menjelaskan risiko dan fakta di balik perjudian, serta layanan rehabilitasi bagi mereka yang sudah kecanduan, akan menjadi langkah krusial dalam memutus siklus kerugian ini.

Perjuangan Melawan Ilusi

Judi online memberikan harapan palsu yang memikat banyak orang, tetapi di baliknya ada kenyataan yang jauh lebih pahit. Menang dalam perjudian lebih sering menjadi ilusi daripada kenyataan. Melawan fenomena ini membutuhkan usaha kolektif dari pemerintah, masyarakat, dan setiap individu untuk memahami bahwa kesejahteraan sejati datang dari usaha yang berkelanjutan, bukan dari taruhan yang penuh risiko.

Menghentikan perjudian online dan mengatasi dampak negatifnya bukan hanya tentang penegakan hukum, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang lebih sadar, tangguh, dan memiliki peluang ekonomi yang nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun