Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Silogisme: Fondasi Klasik di Era Digital

1 November 2024   14:23 Diperbarui: 1 November 2024   14:56 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keunggulan silogisme dalam logika adalah pada kemampuannya memastikan kebenaran kesimpulan jika premis-premisnya benar. Hal ini menjadikannya alat penting dalam penalaran formal, filsafat, dan bahkan matematika. Silogisme membantu memastikan bahwa penalaran yang dilakukan bebas dari kesalahan logika dan argumen yang digunakan kokoh secara struktural.

Manfaat Silogisme dalam Pembelajaran dan Pengambilan Keputusan

Silogisme bermanfaat untuk mengajarkan orang berpikir secara runtut dan sistematis. Dalam proses pendidikan, silogisme digunakan untuk melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis, yang sangat penting dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan. Ketika digunakan dengan benar, silogisme dapat membantu menghindari kesalahan logika dan kesimpulan yang salah.

Selain itu, silogisme berperan dalam pengembangan keterampilan argumentasi, membantu seseorang untuk membangun dan menyampaikan argumen yang logis dan persuasif. Keterampilan ini sangat penting dalam berbagai bidang, termasuk hukum, debat, dan retorika.

Pengaruh Silogisme dalam Perkembangan Ilmu dan Teknologi

1. Logika Formal dan Komputasi Modern

Silogisme yang terlihat sederhana ini sebenarnya adalah cikal bakal logika formal, yang kemudian berkembang menjadi logika simbolik dan akhirnya menjadi matematika komputasi. Dalam logika formal, setiap argumen disusun dalam struktur yang ketat, seperti dalam matematika. Hal ini sangat berguna dalam dunia komputer dan kecerdasan buatan. Algoritma, bahasa pemrograman, hingga logika biner yang jadi dasar pemrograman komputer itu semua terinspirasi dari struktur logika seperti silogisme.

Misalnya, dalam dunia pemrograman, kita sering memakai logika kondisi: "jika ini benar, maka lakukan itu." Bentuk pemikiran seperti ini sebenarnya mirip dengan silogisme, di mana kita menghubungkan kondisi-kondisi tertentu untuk mengambil keputusan logis. Bayangkan saja, tanpa fondasi logika seperti ini, komputer mungkin tak akan bisa beroperasi sebagaimana mestinya.

2. Dasar Pemikiran Deduktif dalam Sains

Ilmu pengetahuan modern banyak mengandalkan metode induktif -- mengumpulkan data lalu membuat kesimpulan. Namun, dalam beberapa konteks, metode deduktif yang terinspirasi dari silogisme tetap relevan, terutama ketika ilmuwan menyusun hipotesis atau teori baru. Misalnya, jika kita punya teori bahwa "semua benda bermassa akan mengalami gravitasi," maka kita bisa menduga bahwa planet juga mengalami gravitasi.

Jadi, dengan menggunakan silogisme, ilmuwan dapat menarik kesimpulan awal yang logis sebelum terjun ke pengujian empiris. Hal ini membantu menyusun eksperimen yang lebih terstruktur dan mendalam, menjaga agar penelitian tetap logis dan koheren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun