Jangan Menangis Nak, Bulan Memang Tak Secerah Matahari
Jangan menangis nak, saat malam datang menghampiri,
Di langit yang gelap, bulan bersinar redup,
Ia mungkin tak secerah matahari,
Namun sinarnya lembut, tak membakar, hanya menghangatkan jiwa.
Lihatlah bulan, sabar menanti,
Dalam keheningan, ia bercerita tentang kehidupan,
Tentang mereka yang berjuang di kegelapan,
Menggenggam mimpi di tengah keraguan.
Jangan bandingkan dirimu dengan sinar matahari,
Yang memancarkan cahayanya dengan terang,
Tak semua cahaya itu baik, nak,
Ada yang membakar, melukai hati yang lemah.
Bulan mengajarkan kita menerima,
Bahwa hidup tak selalu benderang,
Tetapi ada keindahan dalam redupnya,
Ada kedamaian di balik bayangan yang dalam.
Jangan pernah malu akan keadaanmu,
Setiap bintang di langit pun punya cerita,
Hidupmu berharga, meski tak secerah yang lain,
Dalam gelap, kita belajar menghargai cahaya.
Jadi, tataplah bulan, dan senyumlah,
Hidup ini indah dengan segala warnanya,
Jangan menangis nak, karena kita punya harapan,
Di balik setiap kegelapan, bulan akan selalu ada, menanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H