Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Patahkan Cangkul Kami, Hai Angkara Murka

20 Oktober 2024   01:30 Diperbarui: 20 Oktober 2024   01:39 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Jangan Patahkan Cangkul Kami, Hai Angkara Murka

Di tanah ini kami menabur harapan,
Cangkul di tangan, menyatu dengan perjuangan.
Namun kini suara kami tenggelam dalam derita,
Lahan hijau sirna, di bawah kekuasaan angkara murka.

Matahari membakar punggung yang tak gentar,
Keringat kami mengalir, tak pernah pudar.
Tetapi mesin-mesin besi merobek bumi,
Menghancurkan ladang, merenggut mimpi.

Kami, rakyat tani, penjaga harmoni,
Menyemai kehidupan di bawah langit negeri.
Tapi kini raksasa logam mencuri cahaya,
Menyisakan debu, menghanyutkan asa.

Jangan patahkan cangkul kami, hai angkara murka,
Di baliknya ada cinta, ada nyawa yang menyala.
Kami hanya ingin menggarap, memelihara warisan,
Tak ingin ditenggelamkan oleh kerakusan.

Tanah ini napas kehidupan yang berdegup,
Bukan harta yang bisa dijual dan direbut.
Kembalikan hak kami, jangan biarkan lenyap,
Dalam keserakahan yang tak terpuaskan.

Kami akan bangkit, menggenggam cangkul dengan tegar,
Melawan angkara murka yang mengoyak sabar.
Suara kami, meski tersembunyi di balik bising,
Kan terus menggema, melawan ketidakadilan yang licik.

Jangan patahkan cangkul kami, Hai Angkara Murka,
Dalamnya ada jiwa, ada jati diri.
Kembalikan tanah, kembalikan impian,
Agar anak cucu kami tak jatuh dalam kegelapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun