Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanti Petang di Pagi Hari

17 Oktober 2024   21:40 Diperbarui: 17 Oktober 2024   21:56 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menanti Petang di Pagi Hari

Di antara harapan dan mimpi terjal,
Pagi menghamparkan sinar yang keliru,
Rindu pada petang yang takkan pernah datang,
Seperti bayangan yang menghilang di langkah.

Kicau burung menorehkan rasa,
Menggugah jiwa dalam kesunyian,
Namun waktu tak mengenal lelah,
Menunggu petang, satu ilusi kelam.

Cahaya pagi berpendar manis,
Membawa janji yang tak berujung,
Seperti embun yang mengering secepatnya,
Penantian ini, terjerat dalam sunyi.

Langit mengubah warnanya,
Mendung tak kunjung mereda,
Rindu ini tak kan terbalas,
Dalam perjalanan yang tiada henti.

Di tepian waktu, ku menanti,
Menggenggam harapan yang tak mungkin tercapai,
Petang yang hilang dalam ingatan,
Hanya serpihan mimpi yang tak kan purna.

Dalam sunyi, aku terperangkap,
Menanti petang di pagi hari,
Menghadapi kenyataan yang menusuk,
Bahwa semua ini hanyalah hayalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun