tua itu tersungkur, dihempas oleh waktu, Langkahnya kini terhenti, dihantam usia yang berlalu, Dulu ia berdiri tegak, menantang angin dan badai,
Namun waktu tak kenal ampun, mengikisnya pelan tapi pasti.
Di setiap jejak yang pernah ia tinggalkan,
Ada cerita, ada perjuangan yang telah hilang,
Namun tubuh renta tak lagi mampu berdiri,
Waktu telah mengambil semua yang tersisa di diri.
Ia tersungkur dalam keheningan yang kelam,
Di tengah bayang-bayang masa lalu yang perlahan tenggelam,
Waktu mengalir, tak pernah menunggu,
Dan ia hanyut, tanpa mampu menahannya lebih jauh.
Dulu ia berlari, mengejar mimpi dengan berani,
Tapi kini ia pasrah, menerima akhir yang telah pasti,
Waktu yang dulu ia kejar, kini berbalik menghantam,
Menjatuhkannya dalam kepasrahan yang dalam.
Lelaki tua itu tersungkur dihempas oleh waktu,
Tanpa kata, tanpa keluh, hanya sunyi yang tersisa,
Ia tahu, waktu tak pernah bersahabat,
Namun ia telah menjalani hidupnya, meski kini ia terlelap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H