Divine Comedy, karya agung Dante Alighieri, tidak hanya menjadi tonggak dalam sejarah sastra dunia, tetapi juga mencerminkan pandangan mendalam tentang politik, teologi, filsafat, dan budaya sosial abad pertengahan. Ditulis sekitar awal abad ke-14, puisi epik ini masih relevan hingga saat ini, mempengaruhi pemikiran tentang kehidupan, moralitas, dan masyarakat.
Divine Comedy terdiri dari 3 (tiga) bagian besar :
1. Inferno (Neraka)
Inferno adalah bagian pertama dari Divine Comedy yang menggambarkan perjalanan Dante melalui neraka, di bawah bimbingan penyair Romawi, Virgil. Neraka dalam karya ini digambarkan sebagai kerucut terbalik yang terbagi menjadi sembilan lingkaran, masing-masing mewakili berbagai jenis dosa, dengan hukuman yang semakin berat di setiap lingkaran.
Lingkaran-lingkaran tersebut diatur berdasarkan teori teologis yang didasarkan pada hukum keadilan ilahi. Mereka yang berdosa ringan, seperti kaum Limbo yang belum menerima baptisan, berada di lingkaran pertama, sementara pendosa berat seperti para pengkhianat ditempatkan di lingkaran kesembilan, yang paling dalam dan dekat dengan Lucifer, simbol kejahatan mutlak.
2. Purgatorium ( Tempat Penyucian)
Purgatorium adalah bagian kedua dari Divine Comedy karya Dante Alighieri, yang menggambarkan tempat penantian dan penyucian jiwa-jiwa yang bertobat sebelum mereka dapat memasuki surga. Dalam teologi Katolik, purgatorium adalah sebuah tempat atau keadaan sementara di mana jiwa-jiwa orang beriman yang belum sepenuhnya bersih dari dosa-dosa kecil atau dari akibat dosa-dosa besar, menjalani hukuman sementara untuk menyucikan diri.
Dalam Purgatorium, Dante melanjutkan perjalanannya setelah melewati neraka (Inferno), didampingi oleh penyair Romawi, Virgil. Gunung Purgatorium digambarkan sebagai gunung raksasa yang terdiri dari tujuh tingkatan, yang mewakili tujuh dosa mematikan: kesombongan, iri hati, kemarahan, kemalasan, keserakahan, kerakusan, dan nafsu. Setiap tingkatan adalah tempat di mana jiwa-jiwa harus menebus dosa-dosa tersebut melalui penyucian spiritual, hingga mereka siap untuk naik ke surga.
Perjalanan di Purgatorio mencerminkan proses pengampunan dan penebusan, di mana jiwa-jiwa di sini memiliki harapan untuk akhirnya mencapai keselamatan di Paradiso (Surga), berbeda dengan Inferno di mana jiwa-jiwa dihukum selamanya.
3. Paradiso (Sorga)
Paradiso adalah bagian ketiga dan terakhir dari Divine Comedy, di mana Dante melanjutkan perjalanan spiritualnya dari Purgatorio menuju Paradiso (Surga). Berbeda dengan Inferno, yang penuh dengan kegelapan dan hukuman, Paradiso menggambarkan puncak kebahagiaan spiritual dan penyatuan dengan Tuhan.