Salah satu contohnya adalah pada masa pemerintahan Presiden Barack Obama, ketika AS dan Israel menandatangani perjanjian bantuan militer sebesar $38 miliar untuk periode 2019-2028. Ini merupakan paket bantuan militer terbesar dalam sejarah AS pada saat itu.Â
Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mendukung keamanan Israel sebagai sekutu utama AS di Timur Tengah dan untuk memastikan Israel memiliki keunggulan militer di kawasan tersebut. Lobi Yahudi, terutama AIPAC, sangat mendorong kebijakan ini sebagai cara untuk memastikan stabilitas Israel dan meningkatkan ketahanan terhadap ancaman dari negara-negara tetangga.
2. Pemindahan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem
Kebijakan ini diwujudkan pada Desember 2017. Presiden Donald Trump memutuskan untuk memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, dan secara resmi diresmikan pada Mei 2018.Â
Pemindahan ini dilihat sebagai pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel, sebuah langkah yang telah lama didukung oleh kelompok-kelompok lobi Yahudi di AS. Keputusan ini menimbulkan kontroversi global karena Yerusalem merupakan kota yang diperebutkan dan memiliki makna religius bagi Muslim, Kristen, dan Yahudi. Namun, lobi Yahudi mendorong kebijakan ini untuk memperkuat klaim Israel atas Yerusalem.
3. Penghentian Dukungan untuk UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees)
Penghentian ini terjadi pada tahun 2018.Kl Keputusan ini diambil oleh administrasi Presiden Donald Trump. AS menghentikan pendanaan untuk UNRWA, badan PBB yang memberikan bantuan kepada pengungsi Palestina. Kelompok lobi Yahudi tertentu, terutama yang mendukung agenda Israel, melihat UNRWA sebagai badan yang mempertahankan status pengungsi Palestina dan menuduhnya sebagai hambatan bagi perdamaian.Â
Penghentian dana ini didorong sebagai bagian dari upaya untuk melemahkan posisi Palestina dalam negosiasi, sesuai dengan agenda Israel untuk meredam pengaruh internasional terhadap isu pengungsi Palestina.
4. Pengakuan Kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan
Presiden Donald Trump pada tahun 2019 mengumumkan pengakuan kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, wilayah yang direbut dari Suriah pada tahun 1967.
Kebijakan ini bertujuan untuk mengukuhkan kontrol Israel atas wilayah yang strategis dari sudut pandang keamanan. Lobi Yahudi, khususnya kelompok pro-Israel, mendorong pengakuan ini sebagai langkah penting dalam mengamankan posisi Israel di kawasan Timur Tengah dan mencegah klaim Suriah atas wilayah tersebut. Langkah ini juga dinilai meningkatkan popularitas pemerintahan Trump di antara pemilih pro-Israel di AS.