Semangat mesti  tetap dipertahankan. Tanpa semangat, keterlibatan diri dalam kehidupan menjadi lemah.  Semangat tetap dipupuk sehingga tidak tergoyahkan meskipun situasinya berubah. Semangat menjadi kunci dalam keberhasilan. Â
Bagaimana menjaga semangat tetap ada? Emili Medil, dalam tulisannya  Powerful Tips to Keep Your Spirits Bright seperti yang dilandari situs huffpost.com menjelaskan secara gamblang beberapa tips untuk menjaga semangat.
1. Â Melihat Pengalaman Hidup ke Belakang
Setiap hari  merupakan kesempatan yang menyegarkan. Apabila  kemarin terasa berat, beri izin diri Anda untuk membalik halaman hidup. Mulailah hari ini dengan niat baru.  Niat yang akan mendorong Anda untuk fokus pada situasi  di hadapan Anda. Ketika kita memberi diri kita hadiah dengan sudut pandang baru baru,  ia bagaikan permata tersembunyi yang memunculkan dan mengingatkan kita akan sukacita yang pernah diraih hidup dalam diri kita.
2. Pelihara Tubuh dengan Baik
Tubuh adalah aset yang paling berharga. Â Perlakukan dengan baik. Kita tidak akan menaruh sabun di tangki bensin mobil. Kita tidak mengkonsumsi makanan yang terlalu banyak diproses dengan bahan kimia dan makanan sampah. Mengonsumsi makanan utuh yang alami, walaupun makanan olahan terus-menerus membanjiri. Ketika kita mengendalikan tubuh dengan makanan bergizi dan air bersih, Â hal ini membuat fisik menjadi lebih segar. Ketika tubuh merasa baik, ia menjadi lebih mudah untuk mempertahankan posisi yang mencerahkan.
3. Masuk ke "Kursi Pengemudi"
Situasi terkadang membosankan atau bahkan tidak membangkitkan semangat.  Sejatinya ini  adalah waktu yang tepat untuk mengingatkan diri  bahwa kita dapat kembali ke "kursi pengemudi" dalam hidup. Terkadang kita membutuhkan pengingat bahwa kita berada situasi untuk memilih dalam bereaksi terhadap pengalaman dan bagaimana bergerak maju.Â
Ada sesuatu yang sangat memberdayakan dalam mengingat bahwa kita berada di "kursi pengemudi", dan apabila kita ingin merasakan lebih banyak sukacita, kita dapat mulai bergerak menuju tujuan yang lebih bahagia itu dengan langkah kita sendiri.
4. Batasi "Waktu Layar" Anda
Berapa banyak waktu dibuang sia-sia di media sosial, di depan TV atau komputer? Lebih penting lagi, seberapa besar kekuatan hidup yang meredup saat duduk di sana? Semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk melihat respon pada sosial media, Â biasanya semakin sulit untuk pindah persneling dan kembali hadir di kehidupan sendiri. Sehingga kita dapat segera membatasi jumlah "waktu layar". Iistirahat untuk menghirup udara segar dan meninggalkan sosmed itu membebaskan.