Mohon tunggu...
Rudd Blora
Rudd Blora Mohon Tunggu... -

Hidup itu bukan memetik, nomor satu Hidup itu menanam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aliran Islam Sensual

27 Oktober 2010   16:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:02 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kalau kita amati, di kalangan umat islam sekarang telah lahir "aliran/madzhab" baru (dalam tanda petik), yaitu Aliran Islam Sensual. Sebenarnya aliran ini bukan baru-baru ini saja munculnya tetapi sudah hampir satu dekade sejak awal tahun 2000-an.

Coba anda perhatikan semua mode pakaian sekarang (khususnya pakaian perempuan) adalah pakaian yg memperindah bentuk, menonjolkan bentuk dan bukan menutupi aurat. Sehingga setiap lelaki yg melihat akan bisa mengukur: "Ooo...ukuran Bra penutup b*** d***anak/ibu itu 34 dan ng itu 36 dan seterusnya".

Sangat mudah kita temui seorang wanita yang berpakaian ketat dari kaki sampai leher tetapi kepalanya memakai jilbab. Jadi antara jilbab dan leher kebawah tidak ada hubungannya. Padahal asal jilbab itu adalah kita diperintah untuk menutup dada agar tidak terlihat belahannya, bukan menutup kepalanya karena bagi kebanyakan lelaki itu kalau melihat kepala/rambut wanita tidak begitu "berkibar" tetapi kalau leher kebawah baru wow.....

Jadi pakaian sekarang sudah kehilangan fungsinya, seharusnya menutupi aurat tetapi kini malah memperlihatkan. Yang namanya aurat itu bukan hanya kulit tetapi juga bentuknya. Kalau bentuknya kita perlihatkan itu sama saja kita setengah telanjang.

Kenapa mereka tidak telanjang sekalian? Padahal kalau telanjang pasti akan lebih asyik lho...he..he...

NB: tulisan amburadul sekedar iseng daripada nganggur waktu ngopi dini hari.

Warung kopi dekat Unmuh Surabaya, 071209 (03.17)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun