Oleh Aldi M. Perdana
Bagaimanapun, aku tak pernah berhenti bermimpi
Diteriaki picik, bahkan pelacur ucap
Kapanpun, aku tak pernah berlari terbirit-birit
Bahkan ketika tak ada satupun yang mencoba untuk sama
Bolehlah kau kenang aku, tapi jangan pernah teringat
Bolehlah kau bawa aku, tapi jangan ragaku
Tak ada alasan untuk tinggal dan tak ada alasan untuk meninggalkan
Aku hanya untuk ditinggalkan dan tertinggal di masa lalu
Seperti tanah, untuk ditapaki
Seperti laut, untuk diseberangi
Aku gunung untuk didaki
Aku langit untuk diraih
Bandung, 26 September 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!