aku benar-benar berhenti bercerita.
Tak usah sok cemas dengan bertanya-tanya:
"Kenapa kita tak lagi saling bicara?"
Untuk apa?
Selama ini, percakapan kita lebih banyak satu arah.
Kau yang (terlalu) banyak bicara,
sementara aku yang (diharap terus) diam dan terima saja
meski nyaris sakit jiwa.
Sumpah!
Lama-lama suaramu bikin sakit telinga.
Akan tiba suatu masa,