Hanya sesekali,
kuizinkan kau penuhi seisi benak ini,
bagai bunga tidur dalam mimpi
yang kadang menggoda diri
agar jangan pernah terbangun lagi ...
Namun, hanya sesekali kau kubiarkan merampas jatah menyambangi
bahkan menggentayangi
bagi hantu yang tak sudi pergi
meski kau yang asli pasti lebih memilih hengkang dari sini ...
Hanya sesekali,
karena aku harus tetap pergi