Tapi boleh 'kan, saya berasumsi? Misalnya: bisa saja lelaki itu sedang kesepian setengah mati dan nggak tahan sekali. Makanya, dia cari perhatian, meskipun caranya menghina sana-sini.
Padahal, kalau caranya kayak begitu, mana ada perempuan waras yang mau sama dia? Hihihihi...
Mungkin saja cintanya baru saja ditolak sama perempuan yang kebetulan suka juga memakai makeup dan skincare. Ibarat 'unsub' (unidentified subject alias pelaku kejahatan di serial "Criminal Minds"), mendendamlah dia pada semua perempuan yang kebetulan juga mirip.
Ada kemungkinan lain?
Jangan-jangan, lelaki itu sebenarnya diam-diam iri. Ingin juga pakai makeup dan skincare, cuma:
- Dia nggak sanggup beli.
- Dia takut di-bully karena lelaki.
Hihihihi...
Memangnya dia saja yang boleh main berasumsi? Setidaknya, saya masih pakai kata 'mungkin', jadi tidak menggeneralisir. Males banget kalau lagi-lagi dibantah dengan argumen basi yang sama:
"Nggak semua laki-laki..."
Dih, gitu doang bisanya, tapi paling gencar kalau sudah menghakimi perempuan!
R.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H