Masih banyaknya keluarga miskin di Indonesia yang membutuhkan bantuan membuat Program Keluarga Harapan (PKH) sangat penting untuk disukseskan. Tanpa keluarga yang berpondasi kuat, baik secara ekonomi, kesehatan, hingga mental, akan sulit untuk menciptakan generasi masa depan Indonesia yang berkualitas.
Sejak awal tahun 2019 ini, lebih tepatnya di bulan Januari, Menteri Sosial RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, sudah mulai mempercepat proses penyaluran PKH. Bila tahun lalu bantuan PKH diberikan pada Februari, Mei, Agustus, dan November, maka tahun ini bantuan PKH diberikan pada Januari, April, Juli, dan Oktober.
Indeks bantuan sosial untuk PKH juga akan dinaikkan, dengan harapan akan membantu menurunkan angka kemiskinan. Target pemerintah adalah menurunkan angka kemiskinan hingga 9.5 persen atau 9 persen. Fokus utama program ini adalah terutama untuk ibu hamil, anak penyandang disabilitas, dan penduduk lanjut usia.
Berapa lama bantuan PKH akan diberikan? Dalam enam tahun, diharapkan setelah bantuan PKH diberikan, keluarga yang tadinya miskin akan berhasil menghidupi diri mereka sendiri dan menjadi lebih mandiri secara ekonomi.
PKH dan Kesadaran Akan Pentingnya Pendidikan
Saya sendiri memang tidak punya pengalaman apa-apa terkait dengan Program Keluarga Harapan. Saya termasuk yang beruntung, karena keluarga saya tidak sampai membutuhkan bantuan sosial PKH. Namun, untuk saat ini, saya percaya bahwa PKH hanyalah salah satu solusi sementara untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
Namun, selain mengandalkan PKH, sebaiknya kita jangan berhenti sampai di masalah ekonomi saja. Demi kesejahteraan ekonomi, masyarakat juga harus sadar akan pentingnya pendidikan, terutama bagi anak perempuan. Tidak hanya kondisi perekonomian yang cukup dan gizi memadai, pendidikan juga sebaiknya jangan disepelekan.
Saat ini, banyak yang masih beranggapan bahwa pendidikan tinggi untuk anak perempuan tidak sepenting untuk anak laki-laki. Padahal, keduanya sama-sama aset bangsa. Setelah bantuan PKH cukup untuk mensejahterakan keluarga, dari keluarga sendiri harusnya sudah mulai sadar dan mempersiapkan pendidikan untuk anak-anak mereka.
Bila anak perempuan mendapatkan pendidikan yang tepat, mereka tidak hanya bisa lulus dan mencari pekerjaan yang layak. Anak perempuan yang dapat mandiri secara ekonomi dan sehat dapat menghidupi keluarganya juga. Mereka juga punya kepedulian lebih tinggi akan gizi anak-anak mereka nanti, sehingga dapat mencegah generasi stunting (anak dengan pertumbuhan dan perkembangan di bawah rata-rata, sehingga jauh dari sehat).
Harapan saya, Program Keluarga Harapan tidak hanya mensejahterakan keluarga miskin Indonesia secara ekonomi, namun memberi mereka harapan baru untuk menaikkan kualitas hidup mereka sebagai manusia utuh. Tidak hanya memberi makan, namun juga mendukung mereka agar lebih berkembang sebagai anggota masyarakat yang memajukan peradaban negeri.
Saya yakin bukan satu-satunya yang menginginkan hal ini.