Jamu, minuman tradisional asli Indonesia yang telah turun hadir dalam kehidupan masyarakatnya. Jamu biasanya terbuat dari akar-akaran, dan daun-daunan. Biasanya juga ditambahkan telur sebagai pelengkap rasa dari jamu tersebut. Jamu mempunyai rasa yang beragam, tetapi kebanyakan memang rasanya pahit dan sebagai pemanis biasanya ditambahkan madu, anggur ataupun wedang jahe. Anggur dan wedang jahe tidak hanya berfungsi sebagai pemanis tetapi juga bisa sebagai penghangat tubuh akan cuaca dingin.
Jamu pada saat ini dijual dengan berbagai macam ragam, ada yang serbuk, ada yang kemasan, ada yang digendong oleh mbok jamu-nya, ada juga yang dibuat langsung dengan tangan, sama seperti gambar diatas. Di Jogja sendiri, masih sering saya temui penjual jamu gendong, jamu engkol (mengunakan sepeda), dan tentunya bakul jamu pinggir jalan seperti ini.Â
Jamu memang terkenal sebagai minuman kesehatan dikarenakan banyak manfaat yang didapatkan tubuh setelah meminum minuman ini. Pembuatan jamu terkenal dengan ke-tradisionalannya sehingga tidak mencampurkan bahan kimia apapun dalam setiap campurannya. Pemanis dalam jamu juga dibuat dengan bahan-bahan alami. Manfaat minum jamu sangatlah beragam, dari sebagai obat pegel linu, penambah nafsu makan, penghilang capek dan pegal, pengusir masuk angin dan masih banyak manfaat lainnya.
Saya sendiri sangat menggemari jamu, dalam seminggu minimal satu kali saya menyempatkan diri untuk datang ke sebuah bakul jamu dan meminum langsung ditempat tersebut. Ketika datang ke tempat tersebut, sudah banyak orang mengantri antrian jamu. Saya dengan seksama melihat bagaimana cekatannya ibu itu meracik jamu buatannya. Ia lalu mengambil adonan jamu, lalu menambahkan sedikit air, mengaduknya, menambahkan perasan jeruk dan meremas beberapa butir asem. Setelah itu ramuan itu disaring beberapa kali sebelum dipindah ke gelas kan ditambahkan sedikit madu. Aroma semerbak wangi jamu terus tercium di hidung saya, membuat saya makin tak sabar menunggu jamu giliran saya.
Ketika saya memperhatikan baik baik, ada hal unik yang saya lihat. Ternyata bakul jamu ini tanpa menu. Mungkin benar kata Sherlock Holmes, "you see but you did not observe". Hal ini menjadi unik karena kebiasaan kita pada saat ini ketika berada di warung pastilah langsung mencari menu. Melihat apa yang dijual di dalam menu tersebut dan memesannya, tetapi itu semua tidak ada di tempat ini.