Beberapa bulan lalu, saya dan teman teman dari Kelas Inspirasi Jogja merencanakan sebuah perjalanan. Kami sudah terlalu penat dengan rutinitas yang itu-itu saja, sudah saatnya mencari angin segar, sudah saatnya kami harus berpetualang. Setelah berunding di grup whatsapp, pilihan kami jatuh kepada Gunung Andong, gunung yang lagi hits pada saat itu. Gunung Andong terletak di daerah Magelang. Jarak Gunung Andong dari Jogja tidak terlalu jauh, dapat ditempuh dalam kisaran dua jam perjalanan. Kalau dari Jogja, pilih arah Jalan Magelang dan ambil jalan terus ke utara. Dari Artos Magelang ambil arah kanan, lalu ikuti saja jalan menuju kopeng, sampai gerbang pasar ngeblak belok kiri, jalan terus lalu ikuti saja plang sampai ke basecamp Girirejo.
Sesampainya di basecamp jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Kami berencana mendaki sekitar pukul dua dini hari. Di basecamp kami beristirahat sejenak, sambil mempersiapkan logistik pendakian, tidak lupa main kartu sambil menyeruput susu coklat hangat. Pukul 02.00 WIB kami lalu mulai muncak, sebelum ke atas di gerbang saya sempat menanyakan kepada penjaga sudah berapa orang yang mendaki, jawabannya mencengangkan, 1000 orang sedang berada di Gunung Andong ! Gila ! Saya tidak memperkirakan bahwa kalau di akhir minggu, pendaki yang muncak di Gunung Andong ini begitu membludak !
Menurut saya, jalur pendakian Gunung Andong tidak terlalu sulit, tidak terlalu panjang, cocok untuk pendaki pemula. Memang terdapat sedikit bonus (jalan mendatar), tetapi waktu yang ditempun untuk mendaki relatif singkat, sekitar 2 jam sudah bisa sampai puncak. Sepanjang perjalanan kita disuguhi pemandangan yang sangat indah, ketika sudah ditengah jalan dan melihat kebelakang ada gunung merbabu yang sangat gagah dengan foreground petak-petak sawah yang hijau. Ketika hampir sampai puncak, terdapat sumber air pula. Bisa digunakan untuk mengisi perbekalan air.
Sampai puncak, puncaknya sudah penuh. Jangankan untuk membuat tenda, untuk menjejakkan kaki saja sulitnya bukan main, karena semua sudah ditempati orang. Beberapa kali kami harus sedikit melompat mencari celah diantara tenda-tenda pendaki lainnya. 1000 orang berada dipuncak gunung yang tidak terlalu luas, bayangkan saja. Akhirnya kami pun mendapatkan sedikit tempat untuk duduk, tempatnya persis di pinggir tebing gunung andong. Mengerikan. Sambil menunggu matahari terbit, kami memakan semua bekal yang kami bawa, tapi yang membuat kami sedikit tertawa, diatas gunung ternyata ada warung, menjual banyak hal, Indomie, Kopi, Susu, dsb. Sebenarnya sedikit menyesal kenapa membawa bekal yang terlalu banyak, haha.Â
Matahari pun mulai menampakkan wujudnya. Menakjubkan! mungkin itu satu kata yang paling pantas untuk mendeskripsikan keindahan matahari yang mulai perlahan timbul dibalik awan. Warna jingga kemerahan, samudra diatas awan, merbabu serta sawah sawah yang ada. Dari puncak Andong, kita bisa melihat sekitar 5 puncak gunung yang lain. Keindahan Gunung Andong memang juara ! Tetapi ada satu yang kekurangan yang saya lihat kemaren. Puncak gunung andong banyak sampahnya, sampah plastik terutama. Mari jadi pendaki yang pintar, yang membawa sampah turun kebawah. Karena didekat pos pendakian sudah disediakan tempat sampah untuk menampung sampah pendakian kita. Jangan sampe kita menikmati alamnya tapi lupa menjaganya ya ! Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H