Mohon tunggu...
ARSUINDO SAPUTRA
ARSUINDO SAPUTRA Mohon Tunggu... Administrasi - Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Bengkulu
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegawai Negeri Sipil di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Bengkulu

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Jalankan Syariat Islam, Mualaf Rutan Bengkulu Laksanakan Khitan

3 Agustus 2024   10:28 Diperbarui: 3 Agustus 2024   10:31 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


3 Agustus 2024
BENGKULU - SJ (30) Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIB Bengkulu yang baru saja resmi menjadi mualaf, melaksanakan proses khitan pada Sabtu (3/8). Momen ini bukan hanya menjadi titik balik dalam hidupnya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitar lingkungan Rutan. Diketahui SJ  sebelumnya telah melalui proses panjang pencarian spiritual hingga akhirnya memutuskan untuk memeluk agama Islam pada Jum'at (2/8) lalu. Setelah resmi mengucapkan dua kalimat syahadat, WBP tersebut merasa mantap untuk menjalankan syariat Islam, termasuk salah satunya adalah khitan.

Khitan, yang merupakan salah satu sunnah dalam Islam, menjadi simbol penyucian diri dan komitmen untuk hidup sesuai ajaran agama. Prosesi khitan dilaksanakan dengan bantuan tenaga medis Rutan Bengkulu di Klinik Pratama Rutan Bengkulu. Petugas medis memastikan bahwa prosedur dilakukan dengan standar kesehatan yang tinggi dan dalam kondisi steril.

"Proses khitan kita laksanakan di Klinik Pratama Rutan Bengkulu. Alhamdulillah proses khitan berjalan lancer dan saat ini WBP yang bersangkutan sedang menjalani masa pemulihan," ujar Mimin, salah satu Petugas Medis Rutan Bengkulu yang membantu proses khitan.

Sementara itu, Karutan Bengkulu, Farizal Antony, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjamin hak setiap warga binaan dalam melaksanakan ibadah sesuai keyakinan masing-masing. Setiap warga binaan diberikan kebebasan untuk menentukan kepercayaan yang mereka Yakini.

"Kami di Rutan Bengkulu berkomitmen untuk mendukung kebebasan beragama dan memberikan fasilitas yang dibutuhkan bagi warga binaan yang ingin menjalankan keyakinannya. Prosesi khitan ini adalah bentuk nyata dari komitmen tersebut," ujar Farizal.

 "Kami berharap proses ini tidak hanya menjadi simbol perubahan bagi individu yang bersangkutan, tetapi juga memberikan inspirasi bagi warga binaan lain untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermakna," tambahnya.

Tidak hanya berhenti di prosesi khitan, pihak Rutan juga berencana untuk memberikan pembinaan agama secara rutin bagi WBP yang telah memeluk Islam. Kelas-kelas pengajian, belajar membaca Al-Quran, serta ceramah agama akan diselenggarakan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang Islam.

"Rutan Bengkulu memiliki sejumlah program pembinaan kerohanian yang dapat diikuti oleh setiap warga binaan. Kami juga menyediakan fasilitas keagamaan yang memadai yang dapat diakses oleh seluruh warga binaan. Tentunya kami berharap upaya ini dapat membawa dampak positif bagi warga binaan dalam memperdalam keimanan dan ketaqwaan sehingga mereka dapat menjadi pribadi yang lebih baik usai menjalani masa pidana," pungkas Farizal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun