Mohon tunggu...
Rubeno Iksan
Rubeno Iksan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah S1 di Universitas Negeri Semarang

Pena lebih tajam daripada pedang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dahsyatnya "Greschinov Effect"

23 Januari 2024   19:44 Diperbarui: 23 Januari 2024   19:44 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masyarakat 'Israel' yang memprotes kebijakan Bibi, panggilan akrab Benjamin Netanyahu yang membiarkan para sandera Hamas meninggal. (Associated Press)

Tulisan ini merupakan sambungan dari artikel sebelumnya yang berjudul Seberapa Efektifkah Julid Fii Sabilillah?.

Perang di Gaza terus memakan korban jiwa, baik laki-laki, perempuan, anak-anak, dan orang tua. Semenjak invasi berskala besar yang dilakukan oleh pejuang Hamas ke 'Israel' yang berlangsung pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu, tercatat lebih dari ribuan penduduk Gaza harus kehilangan akses ke dunia luar dan kebutuhan pokok, seperti makanan, sandang, dan papan. 

Banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, tentunya mengecam hal ini. Hal ini menimbulkan kurangnya simpati terhadap negara 'Israel' dari negara-negara sekutunya, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara Uni Eropa. 

Masyarakat setempat mulai menunjukkan taringnya dengan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran menentang kekejaman tentara 'Israel' di Gaza. Tidak cukup sampai di situ, para netizen di seluruh dunia juga melakukan aksi-aksi serangan siber ke akun-akun media sosial para tentara IDF dan pejabat 'Israel' yang diinisiasi langsung oleh Erlangga Greschinov. 

Gerakan advokasi Palestina melalui serangan siber kepada pejabat 'Israel' dan prajurit IDF yang dinamai 'Julid fii Sabilillah' ini menimbulkan dampak yang sangat signifikan yang disebut dengan 'efek Greschinov', bahkan berdampak kepada mental prajurit IDF dan ketidakpercayaan masyarakat 'Israel' terhadap pemerintahannya sendiri. 

Sebetulnya, apa saja dampak yang ditimbulkan bagi 'Israel' akibat 'efek Greschinov' ini?

Krisis kesehatan mental di lingkungan tentara 'Israel'

Prajurit Divisi Golan IDF menangisi temannya yang gugur. (Tribunnews)
Prajurit Divisi Golan IDF menangisi temannya yang gugur. (Tribunnews)

Efek Greschinov sendiri merujuk pada penurunan semangat perang para prajurit IDF dan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahannya sendiri, yang dianggap gagal dalam membebaskan sandera yang masih berada dalam genggaman pejuang Hamas. Hal ini disebabkan oleh serangan-serangan masif yang dilakukan oleh para netizen dari berbagai negeri-negeri Muslim yang dimulai sejak awal perang berlangsung.

Dibandingkan dengan sebelum digaungkannya serangan siber serentak yang diberi nama Julid fii Sabilillah ini, jumlah tentara cadangan IDF (reservists) yang melakukan desersi lebih banyak, dengan angka 2.000 orang membelot dari posisinya. Bahkan, ada juga yang sedari awal menolak ikut dalam program wajib militer dan memilih untuk dipenjara selama 5 bulan, daripada harus diterjunkan ke Gaza dan membunuh penduduk sipil dan jurnalis yang tidak berdosa sama sekali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun