Mohon tunggu...
Rubeno Iksan
Rubeno Iksan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah S1 di Universitas Negeri Semarang

Pena lebih tajam daripada pedang

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Seberapa Efektifkah "Julid fii Sabilillah"?

19 Desember 2023   14:08 Diperbarui: 19 Desember 2023   14:13 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tentara zionis 'Israel' berduka karena teman-temannya tewas dalam perang. (CNBC Indonesia)

Seorang prajurit IDF bernama Yochanan Hamushlam membalas serangan para netizen dengan menghina bentuk fisik orang-orang Indonesia yang memiliki bentuk hidung yang pesek. 

Ia juga menyarankan agar orang-orang Indonesia yang pesek itu untuk melakukan operasi plastik di 'Israel' yang diklaim memiliki fasilitas yang cukup lengkap. 

Prajurit lainnya seperti Evyatar Abergel juga melakukan serangan balasan dengan menyanyikan slogan Am Yisrael Chai dalam bahasa Indonesia, yang artinya 'Hidup Bangsa Israel'. 

Bahkan, ada juga prajurit yang langsung menghina Indonesia secara habis-habisan, seperti yang dilakukan oleh Eden Revivo dalam akun Instagramnya. 

Menurutnya, orang Indonesia memiliki kemaluan yang sangat kecil sebagai bentuk penghinaan tentara IDF terhadap Indonesia. Ia juga menyandingkan orang-orang Indonesia dengan seekor anjing. 

Serangan 'julid fii sabilillah' ini juga menyasar para pejabat tinggi 'Israel' hingga pegiat media sosial yang memiliki tendensi pro-Zionis. Mulai dari diplomat 'Israel' yang duduk di PBB, Gilad Erdan hingga Menteri Keamanan Dalam Negeri 'Israel' yaitu Itamar ben-Gvir, semuanya adalah target yang tak luput dari 'rujakan' para netizen, dengan membawa narasi-narasi pro-Palestina. 

Tidak cukup sampai di situ, para influencer pro-Zionis seperti Oli London, Natalie Z, Visegrad24, hingga Ben Shapiro ikut menjadi sasaran karena sibuk membangun citra positif tentang Israel dan mencap buruk orang-orang Islam. 

Sebagai akibat dari serangan yang bertubi-tubi dari para netizen Indonesia-Malaysia-Turki, layaknya para tentara IDF yang 'kena mental', mereka melakukan berbagai cara untuk melawan serangan-serangan masif tersebut. 

Ada yang meminta kepada para pengikutnya untuk melaporkan akun-akun pro-Palestina dari berbagai negara, sekaligus menuduh bahwa mereka adalah 'antisemit' yang mengkampanyekan kebencian terhadap orang-orang Yahudi secara umum. 

Padahal, definisi antisemitisme dan anti-Zionisme memiliki akar kata yang berbeda. Apabila antisemitisme merupakan kebencian kepada seluruh kaum Yahudi, baik yang pro-Zionis maupun tidak, sementara anti-Zionisme adalah ideologi yang menentang rencana pembentukan negara 'Israel' maupun eksistensi negara tersebut. 

Gerakan 'Julid fii sabilillah' merupakan sebuah gebrakan baru dalam peperangan antara 'Israel' dengan para pejuang kemerdekaan Palestina. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun