Mohon tunggu...
Money Pilihan

Pemanfaatan Limbah Daging Ikan Tindarung (Blue Marlin) Menjadi Produk Olahan Modern

4 Mei 2016   13:10 Diperbarui: 4 Mei 2016   13:18 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemanfaatan Limbah Daging Ikan Tindarung (Blue Marlin)  Menjadi Produk Olahan Modern Sebagai Peluang Usaha  Pembuatan Nuget Ikan (Fish Nugget)  Yang Kaya Akan Omega-3

Produk Olahan Nuget Ikan Tindarung (Blue marlin)

Hasil perikanan Indonesia, baik dalam bentuk segar maupun olahan, semakin diminati pasar dalam negeri maupun luar negeri. Peningkatan permintaan ini memang sangat kita harapkan mengingat tingginya potensi hasil perikanan Indonesia. Yang menjadi masalah, produk ini dalam bentuk segar dapat mengalami kemunduran mutu. Oleh karena itu perlu upaya mempertahankan mutu dan kualitas daging ikan dengan cara penanganan yang tepat agar ikan tetap sempurna atau dalam wujud olahan. 

Bahkan dengan cara mengawetkan dan mengolahnya, secara ekonomis nilai tambah produk juga meningkat. Ikan merupakan salah satu sumber protein yang sangat dibutuhkan oleh manusia karena dalam kandungan proteinnya tinggi mengandung asam amino esensial, nilai biologisnya tinggi dan harganya murah dibandingkan dengan sumber protein lainnya.

Melihat dari keadaan diatas perlu dilakukan penanganan, pengolahan, dan pengawetan hasil perikanan yang bertujuan selain mencegah kerusakan ikan yaitu juga dapat memperpanjang daya simpan juga untuk menganekaragamkan produk olahan hasil perikanan.

Produk olahan hasil perikanan begitu marak dipasaran untuk memenuhi kebutuhan protein bagi masyarakat. Hal ini disebabkan oleh kehidupan modern yang serba sibuk dan banyak menyita waktu. Contoh produk olahan yang siap saji adalah nugget ikan (fish nugget). Salah satu usaha diversifikasi produk perikanan yang dapat di kembangkan dan berpeluang menambah nilai tambah (added value) adalah nugget ikan tindarung (Blue marlin), dimana ikan tindarung memiliki kandungan gizi tinggi yaitu kaya omega 3 (protein yang cukup tinggi yaitu sekitar 16,35% dan kandungan lemak yang rendah yaitu sekitar 2,2%). Pengolahan ikan tindarung memiliki prospek usaha yang baik dalam menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan dikalangan mahasiswa guna mendorong terciptanya wirausaha baru dengan memanfaatkan hasil limbah atau sisa daging ikan tindarung sebagai produk olahan modern (fish nugget).

Pada dasarnya nugget ikan mirip dengan nugget ayam perbedaannya terletak pada bahan baku yang digunakan. Nugget ikan diharapkan memiliki cita rasa yang enak aman dan memenuhi kebutuhan zat gizi sehingga penting mengetahui perubahan mutu yang terjadi selama penyimpanan.

"Target kita pada tahun 2020 adalah menjadikan usaha nugget ikan tindarung sebagai industri lokal berbasis perikanan modern yang memanfaatkan hasil perikanan lokal seperti ikan tindarunag dan sejenisnya untuk menambah nilai (value) dapat dijadikan sebagai produk modern yang bernilai ekonomis tinggi, dan efisisen dalam penggunaannya, serta menjadi peluang usaha baru bagi mahasisiwa dan masyarakat yang ingin berwirausaha", kata Ruben Frangky Darwin Oratmangun (inovator).

Untuk mencapai target tersebut maka metode yang digunakan dalam pelaksanaan program atau proyek ini adalah terdiri atas enam tahap, yaitu tahap persiapan alat dan bahan, teknik pengolahan ikan, proses pembuatan fish nugget, serta distribusi dan pemasaran. Pemasaran yang dilakukan adalah dengan sistim direct marketing dan direct sell, dimana kedua sistim ini mampu memberikan keuntungan (profit) bagi para penjual atau penggiat usaha nugget ikan. Sehingga para konsumen dapat dengan mudah mengaskses dan mengorder produk tersebut sesuai keinginan dan minat mereka sendiri (lebih efisien).

Dalam menciptakan peluang usaha mandiri yang bergerak di sector home industry yang berorientasi pada pasar (profit) dan mengacu pada bidang pangan, kesehatan dan ekonomi dibutuhkan kreatifitas, inovatif, daya kompetitif, mandiri, bermanfaat dan tepat guna (efisien) yang bersifat eksperimen dan enterpreneurnship.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun