Mohon tunggu...
Ruba Nurzaman
Ruba Nurzaman Mohon Tunggu... Guru - Teacher Trainer Writer

Guru MTs dan SMA Al-Mukhtariyah Rajamandala^^ Senior Trainer PT Edukasi 101^^Fasilitator MBS Tanoto Foundations^^Pengurus Ikatan Guru Indonesia Bandung Barat, Pengurus Pusat Perkumpulan Guru Madrasah Penulis (Pergumapi), Konsultan Sekolah Literasi Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar dari Pendukung Persipura

19 Mei 2019   04:57 Diperbarui: 19 Mei 2019   05:08 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam tadi merupakan pertandingan paling menarik sepanjang Liga 1 2019 bergulir di tanah air beta yang pernah saya lihat, meskipun pertandingan-pertandingan sebelumnya belum pernah saya lihat. Dan saya sangat tertarik dengan permainan dan pendukung Persipura.

Yang membuat saya kagum pada pendukung Persipura adalah meskipun tim mereka kalah 3:0 (bukan 3 kali), tapi tidak melakukan people power dan menuduh tim lawan maupun wasitnya curang, meskipun mereka melihat kecurangan yang langsung dilihat oleh mata mereka sendiri bukan menurut info percenahan atau mengikuti tuduhan dari orang yang tinggal di luar negeri. Sepertinya hal ini diakibatkan oleh akal mereka yang sehat.

Mereka sadar yang berlaku curang bukan hanya pemain tim lawan, tim merekapun melakukan kecurangan, makanya kartu kuningpun keluar bagi kedua tim. Selain pemain yang curang, mereka juga melihat keputusan wasit yang cenderung merugikan tim mereka, namun itupun menimpa tim lawan juga.

Hal ini bisa disengaja ataupun tidak (human error) namanya juga manusia ada pepatah menyebutkan Al Insaan mahalul Khatha' wan Nisyaan -- Manusia tempatnya salah dan lupa. Kalau hadits ada yang mirip-mirip nih dengan pepatah diatas:

Setiap anak Adam pernah berbuat salah dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertobat dari kesalahannya.
(HR. At Tirmidzi no. 2499, Hasan).

Mereka sadar bahwa wasit memiliki kewenangan penuh selama jalannya pertandingan, dan keputusan wasit bersifat final alias tidak bisa diganggu gugat, hal ini sesuai dengan aturan FIFA jelas tertulis dalam Laws of the Game yang dikeluarkan oleh FIFA; tepatnya dalam bagian kewenangan wasit yang merupakan bagian dari Law 5 - The Referee: Each match is controlled by a referee who has full authority to enforce the Laws of the Game in connection with the match to which he has been appointed.

meskipun mereka menggerakkan people power sampai 7  juta orang dan 3 jilid, hal ini tetap tidak akan mampu merubah papan skor. Kalaupun mereka (tim Persipura) merasa dicurangi oleh wasit, mereka bisa mengadu ke Komisi Wasit, kalau kecurangan/pelanggaran yang dilakukan oleh pemain, maka Komisi Disiplin PSSI lah bagiannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun