Akhir tahun saatnya untuk liburan. Cuman sayang seperti tahun-tahun sebelumnya pekerjaan selalu minta didahulukan. Alhasil liburan tetap jalan dengan banyak catatan. Tiket pesawat yang mahal, penginapan yang tak banyak pilihan lagi, tujuan yang membingungkan, dan tentu saja agenda yang belum dirancang. Kalau tujuannya ga populer mungkin masih gampang bikin rencana. Tapi ke Bangkok pada akhir tahun dengan persiapan seminggu dan budget cekak itu termasuk nekat. Untungnya meskipun nekat tetap saja terlaksana, tentu saja dengan banyak keluhan.
Dengan persiapan seminggu, akhir tahun ini saya bisa menyambangi Bangkok dan Phuket tentu saja tanpa agen perjalanan seperti yang sering saya lakukan selama ini. Cuman karena rencana jalannya baru dibuat seminggu sebelum berangkat tentu saja banyak banget hal yang bikin bete dan seharusnya tidak terjadi. Dan bagi yang mau bertandang ke Bangkok dan Phuket, beberapa pengalaman buruk saya mungkin bisa dijadikan pelajaran jangan sampai terulang, meskipun at the end saya selalu merasa puas denngan perjalanan yang saya lakukan. Baik buruk, senang susah yang timbul dari semua perjalanan selalu memperkaya jiwa dan bikin ketagihan.
Tapi tetap saja beberapa pengalaman yang bikin keki perlu untuk dihindari agar kepuasan lebih optimal. Berikut beberapa saran menghindari pil pahit yang dapat saya bagi dari perjalanan Bangkok - Phuket di akhir tahun.
[caption id="attachment_304090" align="aligncenter" width="480" caption="Patung Budha, Atraksi Budaya Utama Bangkok"][/caption] 1. Rencanakan perjalanan jauh-jauh hari
Hahahaha. Ini sih setiap orang tahu. Dan sebagai peminat jalan-jalan saya sudah sangat tahu. Tapi apa mau dikata, tuntutan pekerjaan yang tiada pernah habis tidak memberikan waktu luang yang cukup untuk hal penting ini. Padahal dengan perencanaan yang lebih lama kita bisa menghemat waktu dan biaya. Seorang teman kerap merencanakan jalan-jalan sejak setahun sebelum berangkat. Caranya dengan membeli tiket pesawat promo jauh-jauh hari. Alhasil dapatlah tiket murah bahkan super murah untuk setiap perjalanan yang diinginkan. Cuman saya selalu bilang bahwa sebagai orang upahan kita selalu ga tahu apakah kita bisa benar-benar meluangkan waktu pada tanggal yang kita rencanakan. Saya selalu ngeles ga papa tiket lebih mahal, itu adalah uncertainty cost yang harus dibayar. Tapi kalau faktor uncertainty kecil ya mending seperti teman saya : beli tiket promo setahun sebelumnya.
Sebagai tujuan wisata populer di dunia, sekali lagi di dunia, Thailand selalu ramai dikunjungi turis terutama menjelang Natal dan Tahun Baru. Pada masa ini tepatnya pada bulan November - Februari suhu udara di Thailand sebelah utara berada pada titik terendah dan hujan hanya sedikit turun. Saat yang tepat untuk menjelajah Thailand utara termasuk Bangkok. Teman yang tinggal di Bangkok juga menyatakan bahwa saya datang pada saat yang tepat. Tapi saat saya bilang saya belum punya tiket pada 10 hari sebelum berangkat, komentar mereka sama,"Are you joking...". No I'm not. Konsekuensinya, saya harus membayar tiket Singapura - Bangkok dan Phuket - Singapura seharga Rp 3,5 juta. Mahal tentu saja. Karena tiket pesawat semahal ini saya merasa perlu mengevaluasi diri dan berbagi tips, "Rencanakan perjalanan jauh-jauh hari. Beli tiket promo biar murah". Meskipun ke depan saya kuatir tidak bisa mengikuti tips dari diri sendiri.
Biaya mahal bukan saja di tiket tapi juga di hotel. Hotel di Thailand sebenarnya cukup terjangkau hampir sama dengan di Indonesia. Cuman karena saya pergi akhir tahun, hotel yang murah di lokasi terbaik tentu saja sudah terjual habis.
2. Â Cari jenis dan rute transportasi yang akan dilalui untuk menghemat waktu dan energi
Sebelum berangkat sebenernya saya sudah mencari bus yang harus dinaiki dari Bandara Don Mueang ke kawasan sekitar Khao San Road tempat saya menginap. Opsi termudah tentu saja naik taksi cuman ongkosnya konon lebih dari 400 Baht. Kalau dirupiahkan dengan kurs Rp400 per Baht sih ga mahal-mahal banget sebenarnya yaitu Rp 160 ribu. Tapi dibandingkan ongkos bis yang cuman 8 Baht ya jauh banget. Apalagi Bangkok macetnya parah seperti Jakarta.
3. Jangan lupa aktifkan Paket Data untuk akses Google Map
Saya pikir sebagai destinasi wisata utama dunia, akan sangat mudah untuk bercakap Bahasa Inggis dengan orang Bangkok. Nyatanya itu cukup sulit. Tidak semua orang bisa berbahasa Inggris, apalagi di bis-bis kota. Alhasil saat naik bus yang saya yakin menuju Khao San Road, orang-orang menyarankan hal yang berbeda-beda. Saya pikir itu karena kesulitan komunikasi. Untuk menghindarinya tanya orang, ikuti, aktifkan Google Maps. Kalau arahnya bener teruskan kalau arahnya menyimpang cari bus rute lain.