Tidak hanya sampai di sini Paris mengagetkan kami. Saat kereta yang kami tumpangi ke bandara Charles de Gaulle berhenti di stasiun kesekian dari Gare du Nord, seseorang yang berpakaian kumal dan kotor layaknya gelandangan naik ke kereta. Baunya seperti bau sudut-sudut dinding subway, bau air seni. Seorang ibu-ibu yang didekati segera pindah ke kursi bagian depan. Entah karena orang ini stress atau gila yang jelas segera dia memaki-maki si Ibu yang pindah dan berjalan mendekatinya dengan langkah tertatih-tatih. Saat berjalan melewati kursi kami, saya hanya bisa menahan nafas dan berdoa semoga dia cepat-cepat berlalu. Tapi bukannya turun atau pindah gerbong dia hanya berdiri mengoceh di dalam kereta. Karena tidak tahan lagi, di 3 stasiun berikutnya, kamipun bergegas pindah ke gerbong depan dengan segala kerepotan memindahkan koper dan tas. Huuhhhhhh lega rasanya.
Paris memang mengagetkan. Di balik Eiffel yang berdiri kokoh dan anggun dengan pendar lampunya, di bawah Notre Damme dengan dekorasinya yang detail, di balik Sungai Seine yang tenang dan romantis, dan di bawah jalanan Grand Boulevard dengan cafe-cafe dan barnya yang penuh sesak, Paris menyimpan kejutan-kejutan yang sebelumnya tidak saya bayangkan.
Namun kenyataan ini tidak mengurangi jutaan orang untuk terus datang ke Paris. Sebagian besar sisi Paris yang indah dan memukau, keep people for coming and coming back...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H