Mohon tunggu...
Sulistiyo Kadam
Sulistiyo Kadam Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati ekonomi, interaksi manusia, dan kebijakan publik

Kumpulan Kata dan Rasa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jalan-Jalan Hemat ke Hong Kong (Keberangkatan)

12 Juni 2011   07:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:35 4035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberangkatan

Akhirnya perjalanan ke Hong Kong dimulai. Kami berangkat dari Palembang jam 7 pagi melalui Batam dengan Wings Air. Pesawatnya jenis ATR dengan jumlah kursi per baris 4. Sayangnya saya salah ambil kursi saat check in melalui web. Dengan pertimbangan harus cepat keluar pesawat, saya pilih kursi depan 3A, 3C, 3D, 3F. Ternyata,,, pintu aksesnya lewat belakang. Yah berarti keluar paling akhir dong  :(.

Pas masuk pesawat timbul sedikit keraguan, “Wah pesawat baling-baling aman ga ni?". Ya sudah pokoknya baca basmalah aja. Ternyata lumayan nyaman. Saya pikir di atas bakal sering mengalami goncangan. Kalau lewat awan memang sedikit berguncang tapi masih wajar layaknya naik pesawat yang lebih gede. Jam 8.15 sampailah di Batam. Saat keluar kita lewat counter yang jual tiket ferry yang nawarin kami tiket.”Harga kita lebih murah 2 SGD dibanding beli di Batam Centre”.  Menarik memang tapi karena kami sudah minta temen standby di Batam Centre tawaran itu terpaksa dilewatkan. Lagian kami mesti memastikan dapat ferry yang jam 9.40 dengan Batam Fast.

Perjalanan dari Bandara ke Batam Centre sekitar 25 menit. Jam 8.40 sudah berdiri di loket. Karena masih 1 jam, kita sempatkan ngopi bareng temen di Batam. Jam 9.20 kita masuk ke imigrasi. Ternyata antrian cukup panjang dan butuh waktu 15 menit. Dari belakang 2 orang perempuan terlihat tergesa-gesa dan berusaha motong antrian. "Ke Singapore apa Malaysia", tanya salah satunya. Maksudnya dia mau mendahului kami. Saya bilang waktu masih cukup. "Nggak juga, kadang-kadang kapal berangkat 5 menit lebih cepet lo". Waduh ikut panik ni. Harus diinget, untuk imigrasi dan proses masuk kapal minimal kasih tenggang 30 menit dari jadwal biar ga keburu-buru. Itupun pas banget. Mana antrian masuk kapal lumayan panjang. Bersyukur kapal belum berangkat. Sepertinya jam saya 5 menit lebih cepet dari jam kapal.

Perjalanan Batam-Singapore memakan waktu 1 jam. Berangkat jam 9.50 sampai di Harbour Front jam 10.50 WIB atau 11.50 SG. Begitu masuk ruang imigrasi kami agak terkejut ngelihat antrian lumayan panjang. Akhirnya setelah 1 jam antri imigrasi dan pemeriksaan tas, kita bergegas ke stasiun MRT menuju Changi. Sebenernya kalau tujuannya mau ke Changi, pilhan terbaik adalah naik ferry dengan tujuan Tanah Merah. Menurut petugas kapal, dermaga Tanah Merah terletak di belakang Changi Airport.

Akhirnya kami sampai di Terminal 2 Changi jam 13.50. Untuk menuju Budget Terminal disediakan shuttle bus yang datang setiap 10 menit dan beroperasi sampai jam 4 pagi. Butuh waktu sekitar 8 menit sampai di Budget terminal. Thanks God kita udah antri di depan counter jam 14.10. Cuman antrian panjang minta ampun. Ternyata counter Tiger Airways jurusan Hongkong yang dibuka baru 1. Untunglah setelah 10 menit, dibuka 1 counter lagi trus 1 counter lagi 5 menit kemudian.

Jam 14.40 checkin selesai. Tadinya sempet cemas kalau imigrasinya lama. Ternyata hampir tidak ada antrian. Selesai imigrasi baru bisa lega. Jam 15.00 kita sudah di dalam. Masih punya waktu setengah jam untuk cari makan. Sayangnya tidak ada makanan halal yang bisa ditemukan di ruang tunggu budget terminal. Ada McD cuman di ruang checkin. Apa boleh buat roti coklat seharga 1,4SGD plus sebotol aqua seharga 2,4 SGD atau sekitar Rp17 ribu di 7 Eleven cukuplah untuk mengganjal perut. Jam 15.35 SG kita masuk pesawat dan siap bertolak ke Hong Kong.

Perjalanan Singapore-Hongkong butuh waktu 4 jam. Membayangkannya saja sudah bosan. Dan begitulah kenyataannya. Tipsnya bekali diri dengan bahan bacaan ringan, gadget favorit, atau bahan obrolan dengan teman. Karena merasa bakal bosan dan tentu saja karena lapar, kami kemudian memesan makanan yang tersedia : Japanese Curry atau Beef Blackpaper. Harganya 70 SGD per porsi. Rasanya lumayan untuk obat lapar. Hanya nasinya agak keras.

Jam 19.50 SG/HK pesawat mendarat di Hong Kong International Airport. Tidak ada perbedaan waktu antara Singapore dan Hongkong (haha seperti pengumuman pesawat aja). Pertama masuk bandara kesannya biasa saja, tapi selanjutnya terserah Anda. Hehe menurut kabar berita Hong Kong International Airport (HKIA) beberapa kali mendapat penghargaan sebagai airport terbaik. Proses imigrasi dan pengambilan bagasi dilakukan di Terminal 2. Untuk menuju ke sana harus naik kereta penghubung. Hanya perlu waktu 5 menit.

Bagasi tidak menjadi persoalan karena kami berangkat masing-masing hanya menenteng tas punggung. Nah saat mengurus imigrasi kami sempat cemas. Seorang temen ditahan selama sekitar 30 menit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Entah kenapa? Kami menduga karena tampangnya yang sedikit timur tengah dan karena nama Usman Yusuf di belakangnya. Petugas imigrasi tidak memberikan penjelasan apapun. Setelah setengah jam akhirnya boleh lewat. Wah tenang. Segera kami menuju hall kedatangan. Kita bingung mau makan dulu atau langsung ke penginapan. Saat kebingungan memilih alternatif dan mencari rute, seorang perempuan datang dan menyapa, "Mau kemana Mas"? Oh ternyata orang Indonesia yang bekerja di Hongkong. Tapi hati-hati kalau lihat orang berpenampilan Indonesia ya. Penampilan orang Indonesia dan Filipina yang juga banyak ditemui di Hong Kong sulit dibedakan. Cara termudah ya dari bahasa.  "Kami mau ke Park Island tapi mau makan dulu. Yang halal dimana ya"? Katanya kalau ke Park Island naik bus di basement. Sebelumnya petugas informasi bandara menjelaskan kalau mau ke Park Island atau orang sana lebih familiar dengan Ma Wan kita mesti naik bus NR 334 di Terminal 2 Bay 24.

Nah kalau mau makan pilihannya Mc D atau Burger King. Kami memilih burger king karena Mc D harus ke lantai atas lagi. Makan berempat habis 136 :HKD atau 34 HKD per orang. Sama aja kayak di Indonesia. Setelah kenyang kita pergi ke basement dan kebingungan. Ternyata di luar gedung ada areal parkir dengan banyak jalur yang disebut Bay diberi nomor sesuai arah masing-masing. Setelah 15 menit, datang bus dan parkir di Bay 24 tapi bertuliskan group only. Loh padahal itu Bay 24. Saya tanya kru di atas bis untuk jelasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun