Kalimah tauhid adalah kalimah yang mengandung makna mengEsakan Allah sebagai satu-satunya tuhan yang disembah, tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
Ada banyak kalimah tauhid yang semakna dengan kalimah, "La Ilaha Illallah." Namun yang paling utamanya adalah kalimah ini. Sebagai penegasan, bahwa tidak ada Tuhan yang haq disembah kecuali Allah.
Kalimah "La Ilaha Illallah." Merupakan dzikir mengingat Allah yang banyak sekali faedahnya, sebagai dzikir yang paling utama.Â
Bila kita tafakuri kalimah tauhid ini merupakan penegasan bahwa tidak Tuhan yang lain, hanya Allah satu-satunya yang haq disembah, maka bagi orang yang megucapkannya harus sadar betul dengan bertekad dalam hatinya hanya Allah satu-satunya Tuhan yang disembah dan hanya kepadanyalah kita memohon segala sesuatu.
Kalimah La Ilaha Illallah merupakan kunci bagi setiap orang yang ingin selamat di dunia dan di akhirat, karena kalimah tauhid ini merupakan bagian dari rukun Islam yang harus dipenuhi yang menandakan keimanan sebagaimana isi dari rukun iman, yaitu iman kepada Allah.
Maka sudah menjadi keharusan bagi tiap-tiap orang yang bertekad bahwa tiada Tuhan selain Allah, harus benar-benar mentauhidkan keberadaan-Nya sebagai satu-satunya Tuhan yang disembah dan tempat memohon segala sesuatu.
Dengan mengucapkan kalimah, "La Illaha Illallah." (bersyahadat), maka seseorang telah menyatakan keIslaman-Nya dan tunduk kepada hukum Allah dengan menjalankan taqwa.
Betapa beruntung orang yang memeluk Islam sebagai agamanya, karena dalam Islam segala hal baik yang dilakukan oleh seseorang jika didasari karena ingin mengharap ridho Allah, maka balasan baginya adalah pahala dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Ketika Allah sudah ridho terhadap seorang hamba maka bagi orang tersebut akan mendapatkan kemudahan, baik dalam hidupnya maupun setelah matinya. Namun tujuan utama seorang muslim bukanlah dunia tapi kehidupan setelah kematian, yaitu bertemu dengan Robnya.
Sebaliknya jika Allah tidak ridho terhadap hamba-Nya, maka orang tersebut mendapatkan murkanya, bisa berupa azab maupun kesenangan duniawi yang menjauhkan ia dari hidayah.