Jakarta – Operasi lalu lintas yang dilakukan polisi di jalan Teuku nyak arif Jakarta menyebabkan kemacetan panjang hingga 2 Km lebih. Kemacetan tersebut terjadi dari Jembatan Permata Hijau hingga Gandaria City. Jalan yang menjadi akses menuju kawasan permata hijau ini tidak biasanya macet parah. Di hari-hari biasa ketika melewati jalanan ini bisa memacu kecepatan hingga 40 – 60 Km/Jam.
Pagi tadi, saat saya sedang melewati jalan ini terjadi kemacetan panjang. Dalam hati saya bertanya-tanya “ada apa di depan sana, kok sampai terjadi kemacetan panjang seperti ini”. Awalnya saya mengira ada kecelakaan atau mobil mogok sehingga menyebabkan kemacetan. Tapi, setelah saya telusuri, ternyata kemacetan tersebut dipicu operasi lalulintas yang dilakukan polisi di jalan tersebut. Hal yang sama juga pernah terjadi di jalan tersebut, yaitu pasca heboh tabrakan maut AQJ. Saat itu juga ada operasi lalulintas dan menyebabkan kemacetan panjang.
Operasi lalulintas seharusnya mempertimbangkan kemacetan yang akan terjadi di jalan tersebut. Jangan sampai operasi lalulintas yang semula niatnya baik malah menyebabkan kemacetan. Kalau itu yang terjadi, tentu akan sangat mengganggu dan menghambat perjalanan seseorang. Lalu dimana tanggung jawab polisi dalam menciptakan kenyamanan berlalu lintas, jika tempat yang biasanya tidak macet malah macet parah gara-gara ada operasi lalulintas.
Jakarta ini memang tempatnya macet, tidak ada satu daerahpun di dataran Indonesia yang menyamai kemacetan di Jakarta. Boleh dibilang Jakarta ini kota macet. Menyadari hal tersebut, polisi seharusnya lebih sigap dalam mengatasi kemacetan, bukan justru jadi pemicu kemacetan. Operasi lalulintas seharusnya dilakukan dengan cara yang lebih baik tanpa mengganggu arus lalulintas. Kan kasihan yang mau berangkat kerja, bisa telat kan.
