Mohon tunggu...
Kim Amaya
Kim Amaya Mohon Tunggu... -

Mahasiswi paruh waktu, pemimpi & penikmat hidup penuh waktu, pembelajar sepanjang waktu

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kontroversi Inspirasi Novel 2060 (Versi Plagiat atau Fiksi Penggemar dari Naked in Death-nya J.D.Robb?)

15 Juli 2013   10:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:32 3394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13738487111352189089

[caption id="attachment_275124" align="alignleft" width="318" caption="Cr: Goodreads"][/caption] Saya sudah cukup terkejut dengan sebuah rak buku di gramedia kota saya yang penuh, dijejali buku-buku ber-cover wajah-wajah idola Korea Selatan--tidak perlu mencari tahu isinya, itu jelas karya-karya penggemar (fan fiction). Tapi tetap saja, membaca blurb-nya adalah sebuah aktivitas yang cukup menghibur :). Mengingatkan saya pada hobi lama saya: menulis fiksi penggemar. Dan saya menjadi sangat terkejut saat seorang kawan virtual saya mengepost sesuatu di akun jejaringnya. Tentang penulis novel yang diduga melakukan plagiarisme. Ada dua karya dari penerbit (mayor) yang sama yang mengundang badai kontroversi netizen. Satu di antaranya telah menyatakan permohonan maafnya--dan itu  mengagumkan, dan yang lainnya masih keukeuh pada pendiriannya bahwa dirinya bukan plagiat. Sayangnya, keengganan pihak penerbit untuk angkat suara mengenai hal ini membuat perdebatan netizen semakin panas. Maka melalui laman pribadi ini, saya ingin mengungkapkan kegelisahan saya--sebagai pembelajar menulis amatir, sekaligus penyuka dongeng dan kisah-kisah--mengenai kehadiran 2060: When the World is Yours yang ikut meramaikan pasar kreatif kita. Sebelumnya, berikut saya mengutip sinopsis 2060: When the World is Yours dari Goodreads: 2060. Saat bumi dipenuhi teknologi canggih, hidup menjadi lebih praktis, di mana Korea Selatan mendominasi dunia di bawah kejayaan Cho Corporation. Kepanikan mulai terjadi saat Presiden Cho Corp, Cho Young-Hwan, ditemukan meninggal dengan indikasi penyakit jantung. Tapi disinyalir bahwa ini adalah konspirasi pembunuhan demi perebutan kekuasaan. Han Hye-Na-agen terbaik KIA-yang trauma terhadap Korea Selatan-tempat ayahnya tewas terbunuh dalam tugas, harus bertahan dan mengeluarkan seluruh tenaga dan pikirannya agar konspirasi keji tersebut dapat cepat dituntaskan. Tapi disana dia bertemu dengan anak Young-Hwan, Cho Kyuhyun, yang ternyata adalah otak dibalik semua kesuksesan Cho Corp. Lalu, apa yang harus dia lakukan saat pria itu menjebaknya dalam sebuah pernikahan paksa sementara dia masih berkutat dengan kasus seorang pembunuh berantai yang juga mengincar nyawanya? Bagaimana dia bisa bertahan saat pria yang diinginkan oleh seluruh wanita di dunia itu mengancamnya, "Kalau sampai kau jatuh cinta, aku pastikan kau akan menyandang status sebagai istriku sampai mati. Jadi berhati-hatilah, Nyonya Cho." Bagaimana jika kekhawatirannya itu terjadi? Bahwa hidupnya akan terperangkap selamanya dalam genggaman pria itu, membuatnya terikat pada negara yang dibencinya. Dan dia tidak lagi mampu menemukan jalan keluar... Well, izinkan saya memulai ini dari cover 2060: When the World is Yours. Bukan. Bukan tentang betapa imutnya ilustrasinya atau betapa serasinya ilustrasinya dengan pilihan warnanya. Melainkan label berbingkai pola lucu di sudut kiri atasnya. FANFICTION! Aha! Jadi ini sebuah fiksi penggemar. A fanfiction! Omong-omong tentang fanfiction, saya menemukan ini di wikipedia, dan mengutipnya untuk Anda: Fan fiction (alternatively referred to as fan-fiction, fanfiction, fanfic, fanon, FF, or simply fic) is a broadly-defined fan labor term for stories about characters or settings written by fans of the original work, rather than by the original creator. Works of fan fiction are rarely commissioned or authorized by the original work's owner, creator, or publisher; also, they are almost never professionally published. Because of this, stories often contain a disclaimer stating that the creator of the work owns none of the characters. Fan fiction, therefore, is defined by being both related to its subject's canonical fictional universe and simultaneously existing outside the canon of that universe.[1] Most fan fiction writers assume that their work is read primarily by other fans, and therefore tend to presume that their readers have knowledge of the canon universe (created by a professional writer) in which their works are based.

Fanfiction is what literature might look like if it were reinvented from scratch after a nuclear apocalypse by a band of brilliant pop-culture junkies trapped in a sealed bunker. They don't do it for money. That's not what it's about. The writers write it and put it up online just for the satisfaction. They're fans, but they're not silent, couchbound consumers of media. The culture talks to them, and they talk back to the culture in its own language. —Lev Grossman, TIME, July 18, 2011

Media scholar Henry Jenkins explains the correlation between transmedia storytelling and fan fiction:[2] The encyclopedic ambitions of transmedia texts often results in what might be seen as gaps or excesses in the unfolding of the story: that is, they introduce potential plots which can not be fully told or extra details which hint at more than can be revealed. Readers, thus, have a strong incentive to continue to elaborate on these story elements, working them over through their speculations, until they take on a life of their own. Fan fiction can be seen as an unauthorized expansion of these media franchises into new directions which reflect the reader's desire to "fill in the gaps" they have discovered in the commercially produced material Bagi saya, terlalu jauh, jika para netizen memperdebatkan persoalan plagiarisme. Hal esensial yang mula-mula harus diperhatikan adalah jenis cerita ini dan status hukum publikasi-nya. Jelas, bahwa  2060: When the World is Yours adalah sebuah fanfiction, dan seharusnya tidak dipublikasikan secara komersil. Ah, ada satu hal menarik lainnya! Penulis 2060: When the World is Yours beberapa kali menyatakan bahwa fanfiction ini terinspirasi dari Naked in Death karangan J.D.Robb (nama pena lain dari Nora Roberts). Hal ini bisa dilihat dari karakterisasi tokoh-tokohnya juga beberapa desain elemen cerita (konflik dan produk-produk teknologi dalam cerita). Jadi, meski penulis dan penerbit mengakui ini sebagai fiksi penggemar idola Korea Selatan, secara esensial cerita, ini juga fiksi penggemar Roarke dan Eve (Tokoh utama Naked in Death). Sebuah invensi ... maaf, modifikasi yang kreatif. Penulis yang--sangat jelas terlihat--mengidolakan Kyuhyun Super Junior dan memfavoritkan Roarke dan Eve dalam Naked in Death--sekaligus genre, voice penulis asli, profesi tokoh, dan produk teknologi dalam Naked in Death--ini telah melahirkan karya fanfiction dengan ribuan penggemar. Sayangnya, penulis memiliki miskonsepsi tentang "terinspirasi" yang ia sebut-sebut untuk menghalangi serangan tuduhan plagiarisme yang dialamatkan kepadanya. Karya yang inspirated-by-something tidak memuat nama berikut ciri fisik seorang tokoh riil, dan memiliki unsur invensi (kebaruan) dalam mayoritas elemen ceritanya. Sehingga, penulis akan mengatakan ini pada penggemar-penggemarnya: "Ya, 2060 adalah fiksi penggemar Super Junior dan J.D. Robb. Terima kasih karena sudah menyukainya." Setelah itu, barulah pertanyaan-pertanyaan dialamatkan kepada penerbitnya. Apakah penerbit telah mendapatkan wewenang dari manajemen Super Junior dan J.D. Robb untuk mengkomersilkan fiksi penggemar ini? Dan lagi, bukankah fiksi penggemar hampir tidak pernah dipublikasikan?--kecuali menaati banyak pengecualian? Menurut asumsi penerbit, karena undang-undang kita belum mengeluarkan peraturan spesifik mengenai fiksi penggemar sbeagaimana perundang-undangan Amerika Serikat, maka hal ini berarti dibenarkan? Ataukah penerbit bercermin dari ratusan published fanfiction di luar negeri sehingga menciptakan item baru ini di dalam negeri? Saya pikir, saya perlu menulis mengenai sikap penerbit jika penerbit fiksi penggemar ini sudah mengeluarkan pernyataan resmi sebagai responnya atas kasus ini. Lalu, tentang plagiarisme. Saya juga mengutip ini dari Wikipedia, hanya untuk Anda: Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator. Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia Utorodewo dkk. menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme:

  • Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
  • Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri
  • Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri
  • Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
  • Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya
  • Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya, dan
  • Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.

Yang digolongkan sebagai plagiarisme:

  • menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain
  • mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya

Yang tidak tergolong plagiarisme:

  • menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
  • menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas.
  • mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.

Merujuk pada poin-poin di atas, saya berasumsi bahwa, penulis 2060: When the World is Yours--yang sejauh ini tidak ditemukan menyatakan pengakuan mengenai gagasan-gagasan J.D. Robb dalam novelnya sebagai gagasan-gagasannya--tidak dapat disebut memplagiasi Naked in Death. Namun demikian, penulis yang juga tidak menyatakan--kecuali sebatas "terinspirasi"--dengan gamblang bahwa ada banyak gagasan-gagasan dalam novelnya merupakan milik J.D.Robb, jelas telah melakukan kekeliruan. Saya tidak menilai ini sebagai kesengajaan penulis untuk mendapatkan pengakuan intelektual oleh pembacanya, pun publik secara luas. Namun, pada saat yang sama, penulis juga telah mengaburkan hak pengakuan intelektual yang seharusnya diterima J.D.Robb atas gagasan-gagasan cemerlangnya ini. Saya berasumsi, bahwa penulis seyogyanya mengembangkan mindset-nya dan menerima masukan positif yang ditujukan kepadanya mengenai "terinspirasi". Penulis adalah seorang penulis pemula muda berbakat yang sedang berada pada fase pencarian voice. Dalam fase ini, penulis terlibat dalam proses imitatif yang merupakan sebuah keniscayaan dalam metamorfosis daya kreasi. Sebuah fenomena yang absah jika penulis menggunakan voice J.D.Robb atau penulis lain yang digandrunginya. Tak hanya voice, tapi juga item-item vital dalam sebuah karya. Karakter atau elemen pendukung cerita lainnya, misalnya. Dan tugas editor lah untuk mendeteksi ini. dengan jeli. Penulis yang masih berada dalam fase ini hendaknya dilatih untuk menemukan voice-nya sendiri dan menumbuhkembangkan daya cipta imajinatifnya. Sehingga ketika karyanya belum dewasa sepenuhnya, maka karya itu, seperti halnya penulisnya, membutuhkan intervensi khusus untuk mematangkannya hingga akhirnya layak terbit. Saya percaya, Penulis, dengan bakat dan minat besarnya dalam dunia literasi, kelak akan menjadi satu dari yang terbaik yang bisa dibanggakan dunia perbukuan tanah air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun