Mohon tunggu...
Mamik Rosita
Mamik Rosita Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Supervisor, Praktisi Pendidikan

Blok ini berisi tentang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bilik Hati Part 3

29 September 2021   13:25 Diperbarui: 29 September 2021   13:35 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

[13.24, 29/9/2021] mamikrosita1978: Aku adalah seorang perempuan berusia 45 tahun. Namaku Andini Damayanti. Aku memiliki seorang anak perempuan berusia 17 tahun yang bernama Fara Sidqiyah. Ya, nama kompensasi nazdarku yang aku ucapkan 17 tahun lalu saat kami ditolong oleh seorang jelmaan malaikat yang bernama Ja'far Shodiq. Anakku sekarang sedang duduk di bangku SMA. Dia tinggal di kota lain bersama neneknya karena memilih sekolah di SMA favoritnya.

Aku tinggal di kota Surabaya sendirian setelah suamiku meninggal tepat saat Fara berusia 2 tahun. Mas Drajad meninggal karena penyakit Hepatitis yang dideritanya. Aku tidak menyangka kalau akan ditinggal oleh mas Drajad begitu cepat. Dia yang selalu menyayangiku dan anakku dengan penuh cinta, harus direnggut oleh Sang Kuasa. Saat itu aku goyah dan sempat putus asa. Tapi untunglah, anak semata wayangku yang merupakan jiplakan mas Drajad selalu menguatkan ku.

Aku seorang wanita berasal dari keluarga sederhana. Dinikahi mas Drajad yang pengusaha setelah lulus kuliah membuat hidupku berubah 180 derajat. Semula hidupku sangat sederhana, pas- pas an, akhirnya aku hidup berkecukupan dan mewah menurutku. Bahkan setelah menikah aku dibuatkan butik olehnya. Kebetulan aku punya skill di bidang itu.

Awalnya butikku masih sepi, namun sekarang sudah mulai banyak pelanggan. Alhamdulillah bisa aku gunakan sebagai mata pencaharian setelah mas Drajad meninggalkan kami.

Tak terasa air mataku meleleh saat mengingat mas Drajad. Orang yang sudah mengangkat derajatku hingga menjadi seorang pengusaha butik seperti sekarang ini. Bisa dibilang hidupku sekarang berlebih karena mas Drajad. Tidak hanya soal materi, namun juga perhatian dan aksih sayang yang berlimpah membuat aku bahagia. Dia selalu memanjakan dan menuruti semua keinginanku.

Di tahun- tahun awal kehilangan dia, aku depresi dan harus ke psikiater dan minum obat penenang. Namun tidak ada orang yang tahu. Hanya aku, Fara dan ibuku yang tahu. Akhirnya perlahan - lahan aku mulai enjoy dengan kehidupan tanpa mas Drajad, dan bisa menghilangkan ketergantungan obat penenang. Sekarang bahkan aku sudah bisa menjadi wanita mandiri yang sukses.

Perlahan- lahan aku mulai bisa konsentrasi lagi mengurus usahaku, butik peninggalan suami. Akhirnya aku sibuk dengan butik sehingga mulai bisa melupakan mas Drajad. Butikku pun semakin lama semakin banyak pelanggan. Aku semakin semangat membuat karya- karya desain baju, karena desainku selalu banyak diminati orang. Hingga sekarang aku sudah punya 30 karyawan. Aku dibantu oleh seorang asisten yang handal yang bernama Arumi.  

Jangan salah ya, meskipun aku sudah berusia 45 tahun, namun aku tidak seperti kebanyakan wanita lainnya. Aku sangat merawat tubuh dan kulitku sehingga penampilanku tidak kalah dengan para gadis- gadis belia. Tidak ada kerutan dan lekukan daging di perutku. Bahkan jika berjalan dengan Fara, aku selalu dianggap sebagai kakaknya.

Selama menjanda, aku tidak pernah dekat dengan laki- laki lain. Aku belum bisa membuka hati untuk orang lain. Mas Drajad tidak akan bisa tergantikan oleh siapapun. Sebenarnya banyak laki- laki yang serius hendak melamarku. Namun aku tidak mau. Untuk apa, toh selama ini aku tidak kekurangan apapun. Meski mereka lebih kaya, bahkan banyak yang lebih mudah dariku. Namun hatiku tidak bergeming.

Namun itu ternyata tidak selamanya. Sikap keukeuhku untuk hidup tanpa lelaki harus terpatahkan saat aku bertemu dengan seseorang. Iya seseorang yang pernah bertemu aku di masa lalu. Dia berhasil memporak porandakan hatiku dan membuat hidupku penuh warna, namun juga penuh konflik. Laki- laki yang akhirnya membuat aku memintanya pada istrinya, untuk menjadi suamiku.

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun