Flashback 17 tahun lalu.
Hari ini aku dan mas Drajad, suamiku bersiap- siap untuk bepergian. Kami berencana mengunjungi nenek dari suami yang tinggal di Sragen Jawa Tengah. Sebenarnya malas sih dalam kondisi hamil tua begini terus diajak bepergian. Namun karena kesetiaan ku pada mas Drajad, suamiku tercinta, menyebabkan aku tidak tega untuk membiarkannya nyetir sendirian dalam perjalanan Surabaya- Sragen yang memakan waktu 8 jam an kurang lebih. Akhirnya aku putuskan untuk ikut setelah berkonsultasi dengan dokter kandungan. Lagian sudah sejak menikah aku belum bertemu dengan neneknya mas Drajad yang sangat sayang padaku.Maka deal lah, hari ini kita siap berangkat.
Bekal sudah aku siapkan, baju dan keperluan kami sudah aku packing. Begitu pula obat- obatan dan cemilan dalam perjalanan. Aku dan mas Drajad sudah mandi, dan berganti baju untuk berangkat.
"Bismillah, kita berangkat ke rumah eyang buyut ya nak. Kamu harus kuat supaya nanti bisa bertemu eyang buyut". Kataku sambil mengelus debat yang berada di perutku.
"Siap dik? " Tanya mas Drajad
"Bismillah siap mas, yuk kita berangkat". Ujarku sambil menggandeng tangan suamiku ke mobil.
Tepat pukul 16.00, mobil kami meluncur dari Surabaya ke Sragen. Perjalanan panjang nih. Andai saja ada tol yang menghubungkan Surabaya- Sragen, pasti asyik dan menyenangkan, aku membatin dalam hati.
Perjalanan kami tidak bisa cepat, kami harus berhenti beberapa kali di beberapa tempat. Pertama kami berhenti di Mojokerto untuk makan malam di rumah makan Jimbaran. Kedua kami berhenti di pom bensin di Nganjuk karena mas Drajad capek, aku juga capek. Punggungku terasa kenceng banget. Akhirnya kita sepakat istirahat kurang lebih 1 jam. Akhirnya tepat pukul 21.30 kami lanjutkan perjalanan. Aku mengantuk sekali.
Oaammmmm..
"Mas, aku tinggal tidur dulu ya. Ingat jangan ngantuk. Jangan pula terlalu kenceng nyetirnya. Waspada kalau ada lubang". Pamitku ke mas Drajad
"Siap beeiibb". Jawaban mas Drajad bikin aku tersenyum.