Mohon tunggu...
Aya Zulya
Aya Zulya Mohon Tunggu... -

Kolektor buku, suka Jalan-jalan, baca buku. Tinggal di perbatasan jateng-jogja.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak-anak Jaman

21 Agustus 2011   14:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:35 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Catatan Touring saya ke sebuah sekolah di Jawa Timur pada 21 Mei 2011

Saya tertegun saat melangkah masuk ke ruang kelas itu. Sungguh berbeda dengan bayangan saya sebelumnya. Ruang kelas mereka dingin, sejuk, ada peralatan multimedia canggih yang mendukung sistem pembelajaran, dan yang paling penting, jumlah siswa sekelas yang tidak seberapa. Ah tidak! Jelas saya tidak berniat membandingkan dengan SMP tempat saya belajar dulu, debu kapur yang berterbangan, lantai ubin, tanpa kipas, dan sekelas harus berisi 40 siswa. Wow..! Betapa nyamannya sekolah jaman sekarang? (Iya...saya tidak lupa bahwa biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa mendapatkan nomor induk di sekolah ini jelas tidak bisa dibandingkan dengan biaya saya selama 3 tahun saya menjadi siswa SMP).

Saya lebih terkejut ketika mulai 'mendekati' siswanya.  Hff..Anak-anak sekolah itu lebih akrab dengan HP ketimbang dengan buku dan lingkungannya.

Apakah saya sedang cemburu karena anak-anak membalas salam dan senyum saya sambil lalu,  hanya melihat saya sekilas lalu kembali masuk ke 'dunia'nya? Entahlah. Mungkin juga. Tapi, bukankah itu manusiawi? Heii...Bukankah saya sedang berinteraksi dengan manusia yang bisa diajak bicara dan tertawa, bukan dengan robot atau komputer yang bahkan tak bisa mengaduh?

Oh baiklah, mungkin saya harus maklum sebab mereka masih SMP, mereka remaja, mereka sedang ada di masa hura-hura, mencari identitas diri, niru sana niru sini. Mana sampai pikiran mereka pada kenyataan bahwa mereka telah diperbudak HP?

Diperbudak HP?

Bagaimana tidak? Bukan mereka yang mengatur HP, tapi HP-lah yang mengatur mereka, dari update ini-itu sampai sibuk ganti HP kalo HP yang lama sudah ketinggalan jaman..Ah! Pantas saja produsen HP sangat girang masuk ke Indonesia, generasi mudanya sangat konsumtif semacam ini. Asyik dan mabuk dengan teknologi tanpa mau belajar lalu mengembangkan sendiri.

Astaghfirullah...

Bagaimanapun ketika saya meninggalkan bangunan megah itu saya tetap melantunkan sebait doa, semoga setelah mereka dewasa nanti, mereka menjadi manusia yang benar-benar merdeka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun