Jentara
Ir, matamu tabah memeram luka
Menyamarkan keruh genang airmata
Gelakmu lindap membentur pintu dadaku, patah
Dari balik dada retap jantungku gaduh membaca ungu rautmu.
Ir, kematian adalah kepulangan paling lapang, menuju Tuhan
Rentankan  ikhlasmu untuk jalan sulur perempuan yang menghantarmu ke rahim semesta
Restui
Maka dia akan pulang dengan tenang
Ir, hidup adalah jentara
Padamu, pundak dan dadaku adalah samudra
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!