Mohon tunggu...
Ayoung F. Athar
Ayoung F. Athar Mohon Tunggu... -

writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Duka

4 Juni 2018   21:48 Diperbarui: 4 Juni 2018   21:57 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jentara

Ir, matamu tabah memeram luka

Menyamarkan keruh genang airmata

Gelakmu lindap membentur pintu dadaku, patah

Dari balik dada retap jantungku gaduh membaca ungu rautmu.

Ir, kematian adalah kepulangan paling lapang, menuju Tuhan

Rentankan  ikhlasmu untuk jalan sulur perempuan yang menghantarmu ke rahim semesta

Restui

Maka dia akan pulang dengan tenang

Ir, hidup adalah jentara

Padamu, pundak dan dadaku adalah samudra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun