Mungil dan kilau bagai pualam
Bersih dan suci bagaikan awan
Bening dan jernih mata memandang
Tangisan kencang laksana biduan
Aura kesucian memancar dari tubuh
Mempendarkan beribu kasih ke udara
Itulah detik pertama kau lahir kedunia
Cantikmu adalah Kesucian
Pipi menebal menggemaskan
Celoteh riang menggembirakan
Lincah gerakan mengundang tawa
Kilatan mata pantulan jiwa
Rengekan manja menuntut sayang
Pelukan lengan hangat menghunjam
Diusia 5 kau tebar suka cita
Cantikmu adalah Kecerian
Rambut panjang lepas terurai
Bulu mata lentik kibas melambai
Paras ayu menggetarkan udara
Suara manja menusuk lembut ditelinga
Sang pipit kini menjadi Dara
Saatnya sang kumbang berlomba hinggap dibunga
Usia 17 kau menuju dewasa
Cantikmu adalah Pesona Muda
Harum aroma memantik asa
Jiwa muda makin dewasa
Pesona cinta muda membara
Melelehkan hati bagi yang terkena
Pilihan tepat seia sekata
Untuk sang pangeran pujaan jiwa
Cantik sang permaisuri bagai permata
Bergaun putih ucapkan janji setia
Ikatan suci dihadapan Yang Esa
Cantikmu adalah Kedewasaan Jiwa
Dekap hangat makhluk nan mungil
Kecup sayang dan buliran airmata
Taruhkan nyawa demi buah hati
Perantara Tuhan, hadirkan kehidupan
Asuh sang mungil dengan cinta
Baluri ia dengan ribuan doa
Lumuri hatinya dengan jutaan asa
Kelak jadi manusia sempurna
Itulah ibu sang penebar kasih dan cinta
Cantikmu adalah Kasih Sayang tak berbatas
Baktimu pada sang pangeran
Abdimu pada sang belahan jiwa
Jaga kehormatan keluarga yang utama
Benteng utama bagi semua
Pelindung kasih dari badai gelisah
Penenang hati kala gundah gulana
Penghibur diri saat bersedih hati
Bina pemuda agar kuat raga
Bimbing pemudi menjadi mandiri
Saat 40 tahun berlalu
Cantikmu adalah Pelindung Keluarga
Senja merangkak menerpa raga
Kerut dikulit buram dimata
Bungkuk badan tatih berjalan
Mata memandang tak lagi tajam
Namun pesona wibawa arungi udara
Aura kebijakan melingkupi dunia
Senyum dan tawa menghibur duka
Beribu nasehat menuntun jiwa
Usapan tangan hapuskan segala
Usia 60 tetap memukau
Cantikmu adalah Kebijaksanaan
Wahai makhluk berkaki dua
Sadarilah sang Hawa
Cantikmu tak akan lekang oleh masa
Cantikmu tak akan pernah sirna dan purna
Cantikmu hanya berganti rupa
Cantikmu hanya berubah rasa
Karena kau seorang wanita
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H