"rejeki tiu suda diatur tuhan mas. sudah sejak manusia didunia rejeki juga ikut serta. tapi untuk mendapatknnya butuh ikhtiyar, bukan begitu ?"
"iya. betul."
"gini mas." tangan marno mengambil sesuatu dari kotak yang tersedia didepan rumah. "ini ada oleh-oleh silahkan disimpan. dan yang ini dibaca setiap malam setelah shalat isya."
"hm.. iya kang terima kasih. " tamu itu terdiam memandangi oleh-oleh dari marno. entah apa yang dipikirkannya.
" saya pamit dulu kang , sudah siang masih banyak kerjaan di kantor. dan terima kasih mas" . tamunya menjabat tangan marno dengan meninggalkan amplop putih ditangan marno.
"iya mas besok kalo ikhtiyarnya gak berhasil datang lagi kesini."
"iya kang" "assalamualaikum"...
kang marno mengiringi tamunya pergi dari rumahnya. marno kembali duduk dikursi malasnya. wah. istri kurang ajar kata siapa aku tidak kerja. apa ini bukan kerja namanya. gerutu marno dalam hati..
###
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H