Studi percontohan, juga disebut studi kelayakan, adalah studi pendahuluan berskala kecil yang dilakukan sebelum penelitian utama untuk memeriksa apakah desain penelitian layak atau tidak. Studi percobaan adalah tahap penting dalam proses penelitian karena membantu merancang metode dan protokol penelitian dan membantu mengidentifikasi masalah desain dan mengevaluasi kelayakan, kepraktisan, sumber daya, waktu, dan biaya penelitian sebelum penelitian utama dimulai.
Metode ini memerlukan pemilihan sekelompok orang dan melakukan penelitian pada mereka. Dengan mengidentifikasi kesalahan dalam proses yang dirancang oleh peneliti, Anda dapat menghemat waktu dan bahkan mungkin uang.Â
Studi percontohan dapat membantu peneliti menemukan ambiguitas (seperti hal-hal yang tidak biasa), kebingungan dalam informasi yang diberikan kepada peserta, atau masalah dengan tugas yang dirancang.
Kadang-kadang tugasnya terlalu sulit, dan peneliti dapat memperoleh efek dasar karena tidak ada peserta yang memperoleh nilai sama sekali atau dapat menyelesaikan tugas; semua peserta menunjukkan kinerja yang buruk. Sebaliknya, efek langit-langit terjadi ketika tugas menjadi begitu mudah sehingga semua orang memperoleh nilai penuh atau kinerja terbaik dan "mencapai langit-langit."Â
Ini memungkinkan para peneliti untuk memperkirakan ukuran sampel yang tepat, menganggarkannya dengan tepat, dan meningkatkan desain penelitian sebelum memulai proyek berskala penuh.
Studi percontohan juga memberi peneliti data awal untuk menentukan hasil potensial dari percobaan. Studi percontohan harus digunakan untuk menilai kelayakan desain studi atau perekrutan partisipan, tidak untuk menguji hipotesis. Dengan melakukan studi pendahuluan, peneliti akan lebih siap menghadapi masalah yang mungkin muncul dalam studi lanjutan dan akan lebih yakin dengan alat yang akan mereka gunakan untuk mengumpulkan data.
Dalam beberapa jenis penelitian, studi percontohan mungkin diperlukan, dan metode kualitatif dan kuantitatif dapat digunakan. Untuk menghindari bias, studi percontohan biasanya dilakukan terhadap sekelompok orang yang sedekat mungkin dengan populasi target, tetapi tidak terhadap individu yang akan menjadi sampel akhir. Umpan balik dari peserta studi percontohan dapat membantu studi utama.Â
Mengurangi beban bagi peserta, meningkatkan instruksi, atau mengidentifikasi masalah etika adalah beberapa contohnya.
Anda ingin memastikan bahwa pengukuran variabel ini valid dan andal selama studi percontohan yang dirancang sebagai eksperimen. Selain itu, Anda harus menentukan kemampuan Anda untuk memanipulasi variabel independen secara efektif serta kemampuan Anda untuk mengontrol variabel pengganggu yang mungkin. Jika prosedur atau pendekatan eksperimental baru digunakan, studi percontohan memungkinkan tim peneliti memperoleh pengalaman dan pelatihan.
Contoh Kuisioner Percobaan: Studi percobaan ini sangat penting untuk memastikan bahwa responden memahami terminologi yang digunakan dalam kuesioner, bahwa pertanyaan yang digunakan tidak bersifat emosional karena dapat membuat orang bersikap defensif dan membatalkan jawaban mereka, bahwa pertanyaan yang mengarahkan tidak digunakan karena dapat memengaruhi jawaban responden, dan bahwa kuesioner harus diselesaikan dalam format yang dapat diterima.