Mohon tunggu...
Prima Trisna Aji
Prima Trisna Aji Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Spesialis Medikal Bedah S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Dosen Spesialis Medikal Bedah S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Pencetus Teori Kebutuhan Maslow bagi Dunia Keperawatan Yaitu Abraham Maslow

7 November 2024   10:31 Diperbarui: 7 November 2024   10:53 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji ketika mempresentasikan Inovasi Hipertensi di Confrence Malaysia/Foto : Dokpri

Setiap orang pasti memiliki satu hal yang harus mereka penuhi dalam kehidupan sehari-hari, yang disebut kebutuhan. Adanya kebutuhan membuat setiap orang termotivasi untuk melakukannya.

Salah satu teori motivasi pemenuhan kebutuhan sangat terkenal. Bahkan sebagian besar penonton Grameds mungkin sudah akrab dengan salah satu teori motivasi ini. Abraham Maslow adalah seorang psikolog dan teoritikus dari Amerika yang menciptakan teori motivasi kebutuhan. Secara garis besar, dia berpendapat bahwa kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan apa pun yang tampak seperti dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan mereka.

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow, atau Teori Maslow, menunjukkan bahwa memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia memiliki dampak besar pada kehidupan manusia.

Dalam teori kebutuhan ini, Abraham Maslow mengatakan bahwa seseorang harus memenuhi kebutuhan mereka. Dia membagi kebutuhan tersebut dalam lima tingkatan, masing-masing dengan urutan yang berbeda. Karena ada lima tingkatan, seseorang harus memenuhi kebutuhan mereka mulai dari tingkat terdasar. Di masa mendatang, diskusi ini akan dibahas. Sebelum melanjutkan pembicaraan tentang Teori Hierarki Kebutuhan Maslow, akan berguna untuk memperkenalkan diri dengan pencipta teori motivasi ini.

Abraham Maslow lahir pada tanggal 1 April 1908 di New York, AS; dia adalah pencipta teori hierarki kebutuhan Maslow. Dengan kata lain, Abraham Harold Maslow adalah nama lengkap Abraham Maslow, dan dia dilahirkan di Brooklyn. Abraham Maslow dibesarkan dalam keluarga Yahudi Rusia, di mana kedua orang tuanya tidak pernah pergi ke sekolah dan tidak pernah mendapatkan pendidikan formal. Abraham Maslow dibesarkan di lingkungan yang sebagian besar penduduknya tidak Yahudi.

Setelah dewasa, Abraham Maslow belajar di Brooklyn College dan lulus sebagai psikolog. Dia juga mengajar di Alliant International University, Brooklyn College, Brandeis University, New School for Social Research, dan Columbia University. Abraham Maslow mengabdikan hidupnya untuk meningkatkan kualitas seseorang menjadi individu yang lebih positif.

Pertanyaan seperti "Mengapa masih sedikit manusia yang memiliki aktualisasi diri padahal kebutuhan tingkat pertama atau kebutuhan dasar mereka sudah berhasil terpenuhi?" telah menarik perhatian Abraham Maslow karena tujuan hidupnya.Namun, menurut psikolog humanistik, setiap orang selalu ingin mengetahui keuntungan dan potensi mereka untuk memenuhi tingkatan berikutnya dan mencapai tingkatan tertinggi dalam hierarki kebutuhan Maslow.

Abraham Harold Maslow, pencipta Teori Hierarki Kebutuhan Maslow, meninggal dunia pada usia 62 tahun pada 8 Juni 1970 di California, AS. Sejak Abraham Maslow memulai untuk memahami bagaimana pikiran seorang individu bekerja, ia mencetuskan istilah "Humanistik Psikologis" untuk menggambarkan dirinya dan upayanya dalam bidang psikologi.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna menyampaikan bahwa Abraham Maslow merupakan salah satu penemu teori Abraham Maslow yang hingga kini ilmunya digunakan didunia keperawatan, kedokteran, kebidanan dan ilmu lainnya. Teori kebutuhan Maslow yang terkenal dengan gambar Piramida, hingga kini sangat popular dalam penjabaran Kebutuhan Dasar Manusia itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun