Mohon tunggu...
Prima Trisna Aji
Prima Trisna Aji Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Spesialis Medikal Bedah S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Dosen Spesialis Medikal Bedah S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Suara PSI Melesat Mendekati Ambang Batas Parlemen 4%

5 Maret 2024   15:28 Diperbarui: 6 Maret 2024   10:16 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melonjak pada pemilu Sirekap tahun 2024 dan terus mendekati ambang batas parlemen sebesar 4%. Per Senin (2024/04/03) pukul 09:00 WIB, perolehan suara  DPR untuk PSI berjumlah 2.404.212 atau 3,13%.

Peningkatan perolehan suara dalam beberapa hari terakhir cukup menarik perhatian partai politik yang terlibat langsung dalam kampanye pemilu. Pasalnya, penghitungan suara sementara membatalkan hasil sementara beberapa lembaga pemungutan suara.

Saat ditanya soal penambahan suara PSI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan menjawab. "Ini persoalan partai. Tanya saja ke partai," ujarnya di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta sebelum berangkat ke Australia, Senin (3 April 2024).

Keikutsertaan PSI ini merupakan yang kedua  di Pemilu. PSI gagal lolos sebagai kandidat Senayan pada pemilu 2019, namun partai yang kini dipimpin oleh putra bungsu Jokowi, Kesan Pangarep gagal melewati rintangan 4% di parlemen untuk lolos.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Idam Horik mengatakan Pak Sirekap tidak terbiasa menentukan hasil pemilu. Sebab, hasil pemilu ditentukan dengan penghitungan manual secara bertahap.

"Kami masih belum paham apa maksud kenaikan ini. Yang jelas undang-undang pemilu menegaskan bahwa jumlah suara elektoral yang disetujui KPU  berdasarkan ringkasan resmi. Itu yang dilakukan," kata Idam.

Sementara itu, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menilai pemerintah perlu bertanggung jawab atas lonjakan perolehan suara PSI dalam tiga hari terakhir.

"Pemerintah harus  bertanggung jawab meskipun pemimpinnya adalah anak presiden, tapi bukan berarti  bisa berbuat apa-apa terhadap partai yang dipimpin  anak presiden tersebut," kata Anis

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan PSI Grace Natalie mengatakan, seluruh pemangku kepentingan harus menunggu hasil akhir KPU dan tidak memberikan pendapat yang menyesatkan.

"Kita tunggu saja hasil akhir perhitungan  KPU. Mohon tidak menyampaikan pendapat yang menyesatkan masyarakat," kata Grace dalam keterangan tertulisnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun