Mengembangkan Argumen Setelah pendahuluan, sampaikan argumen Anda secara terstruktur dan logis. Sampaikan argumen Anda dengan jelas dan kembangkan dengan bukti, fakta, dan contoh yang mendukung sudut pandang Anda.
Susun argumen Anda dalam urutan yang logis untuk secara bertahap membangun kekuatan argumen Anda. Menanggapi argumen lawan Setelah menyampaikan argumen, tanggapi argumen  lawan dengan baik.
Dengarkan baik-baik apa yang mereka katakan dan berikan umpan balik yang terukur dan berdasarkan fakta. Jangan menyerang individu, tetapi fokuslah pada kelemahan atau kelemahan argumen mereka.
Gunakan logika dan bukti untuk membantah argumen lawan. Sanggahan dan Pertanyaan  Tata Cara Debat Selanjutnya Setelah argumen lawan dibantah, maka argumen lawan dapat dibantah dengan kuat.
Manfaatkan kesempatan ini untuk merespons langsung argumen lawan, mengungkap kelemahan argumennya, dan memperkuat posisi Anda.
Gunakan pertanyaan-pertanyaan ini untuk menguji pemahaman mereka terhadap argumen dan memperjelas posisi mereka. Pada bagian terakhir, rangkumlah poin-poin utama yang  Anda sampaikan.
Berikan kesimpulan yang kuat untuk mendukung pendapat Anda. Hindari menambahkan argumen baru pada kesimpulan. Manfaatkan kesempatan ini untuk menarik kesimpulan yang jelas dan meyakinkan.
Kemudian selama debat, ikuti etika debat yang benar dan dengarkan baik-baik argumen lawan Anda.
Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan dalam teorinya bahwa dalam melakukan debat ada tata cara yang baik dan benar supaya berjalan dengan lancar serta tidak terjadi debat kusir.
Yaitu salah satunya mengembalikannya dengan tata cara adab bermusyarah menurut Islam. Dalam pedoman tersebut dijelaskan secara lengkap alur bagaimana cara bermusyawarah yang baik dan benar.
"Tata cara debat apabila tidak dijalankan dengan benar maka akan mengakibatkan debat menjadi tidak terarah serta menjadi debat kusir", ucap Prima.