Komisi Pemilihan Umum berjanji debat capres akan berlangsung interaktif dan tidak membosankan atau seperti kuis. Dari enam debat, empat kali memberikan kesempatan kepada ketiga calon presiden untuk berinteraksi dan memberikan jawaban.
Debat calon presiden (Kapres) pertama akan dimulai pukul 19.00 WIB dan berlangsung selama dua jam di halaman kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jakarta. Debat capres dan cawapres pertama dari lima debat (Kawa Press) pada Pilpres 2024 (Pill Press) akan membahas pemerintahan, hukum, hak asasi manusia, antikorupsi, penguatan demokrasi, pelayanan publik, pemberantasan disinformasi, dan kerukunan sipil sedang berlangsung. agendanya.
Empat dari enam segmen debat akan menampilkan interaksi antar calon presiden.Dengan cara ini, tingkat interaksi setiap calon presiden meningkat. Pada bagian pertama, calon presiden menyampaikan visi, misi, dan rencana kerja. Segmen kedua dan ketiga membantu memperdalam visi, misi, dan program kerja Anda.
Kedua segmen ini akan menampilkan pertanyaan dan interaksi antar calon presiden. Bagian keempat dan kelima akan mencakup tanya jawab antara calon presiden. Selanjutnya, bagian keenam adalah sesi penutup, yaitu pengumuman akhir para calon presiden.
"Menurut saya segmen kedua, ketiga, keempat, dan kelima hampir sepenuhnya interaktif antara para kandidat dan tentu saja dipimpin oleh moderator," kata Hashim.
Ia mengatakan, 11 panelis akan menyiapkan 18 pertanyaan untuk calon presiden.
Setiap calon presiden menjawab tiga pertanyaan secara acak, yang dijawab oleh dua calon presiden lainnya.
Calon presiden yang memberikan tanggapan juga diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan agar lebih jelas mengartikulasikan gagasan yang disampaikan saat debat. Soal moderator debat, Anggota KPU Augusto Meraz mengaku sudah menjalani proses karantina dan menandatangani perjanjian integritas.
Langkah ini diambil untuk menjaga komitmen kami terhadap netralitas dan integritas dalam melakukan diskusi. Beliau juga menekankan pentingnya diskusi. Debat memberikan kekuatan pendorong bagi para kandidat untuk mengkomunikasikan visi, misi, dan program aksi mereka serta untuk membujuk pemilih.
"Ini menjadi poin penting dan juga diharapkan dapat memperkuat kesadaran politik masyarakat dan partisipasinya sebagai pemilih," ujarnya. *Red
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
