Jadi pada pasien yang menderita DM, maka akan lebih sulit diatasai daripada non DM dikarenakan fluktuasi darah dan komplikasi bawaan yang dibawah. Imun rendah pada penderita DM akan mempersulit melawan virus yang menyerang. Kemudian virus sangat mudah berkembang biak didalam lingkungan dengan kadar gula darah yang tinggi.Â
Jadi dari penelitian Profesor Rudolfo salah satu ilmuwan dari USA (2020) bahwa ada seekor tikus yang masuk ke sarang lebah, kemudian setelah setahun bangkai tikus tersebut tidak membusuk dan masih utuh.Â
Setelah diteliti ternyata madu ini adalah salah satu anti biotik alami yang efektivitasnya bisa membunuh kuman terbaik didunia. Dan manfaatnya sangat banyak sekali dari penyakit kronis hingga akut. Bahwa kuman itu sangat menyukai dua hal : yaitu media air dan Gula.
Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan bahwa Indikator Kunci keberhasilan dalam management penyakit kronis ada 8 indikator antara lain : Sistem informasi kesehatan berjalan dengan baik, Identifikasi pasien berjalan dengan baik, Stratifikasi pasien, Pelibatan pasien, Multidisiplin, Mengintegrasikan keahlian dokter umum dan dokter spesialis, mengintegrasikan perawatan melintasi batas organisasi dan meminimalkan kunjungan yang tidak diperlukan.
Sedangkan bagaimana management penyakit kronis bisa tercapai adalah Perlu hubungan timbal balik antara masyarakat, sistem kesehatan, dan kinerja institusi kesehatan.Â
Kinerja institusi, kesehatan yang baik. Indikator tersebut antara lain : Sistem organisasi yang terintegrasi dan terstruktur dengan baik, Â Pembagian kerja dokter umum, spesialis, perawat tidak tumpang tindih, Effective team work antar profesional kesehatan dan Komunikasi dan kolaborasi antar profesional kesehatan dalam pengelolaan konflik. *Red
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H