Mohon tunggu...
Prima Trisna Aji
Prima Trisna Aji Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Spesialis Medikal Bedah S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Dosen Spesialis Medikal Bedah S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Management Penyakit Kronis di Masyarakat Indonesia

31 Juli 2023   23:47 Diperbarui: 31 Juli 2023   23:59 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji ketika memberikan kuliah umum/Foto: Dokpri

Jadi pada pasien yang menderita DM, maka akan lebih sulit diatasai daripada non DM dikarenakan fluktuasi darah dan komplikasi bawaan yang dibawah. Imun rendah pada penderita DM akan mempersulit melawan virus yang menyerang. Kemudian virus sangat mudah berkembang biak didalam lingkungan dengan kadar gula darah yang tinggi. 

Jadi dari penelitian Profesor Rudolfo salah satu ilmuwan dari USA (2020) bahwa ada seekor tikus yang masuk ke sarang lebah, kemudian setelah setahun bangkai tikus tersebut tidak membusuk dan masih utuh. 

Setelah diteliti ternyata madu ini adalah salah satu anti biotik alami yang efektivitasnya bisa membunuh kuman terbaik didunia. Dan manfaatnya sangat banyak sekali dari penyakit kronis hingga akut. Bahwa kuman itu sangat menyukai dua hal : yaitu media air dan Gula.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan bahwa Indikator Kunci keberhasilan dalam management penyakit kronis ada 8 indikator antara lain : Sistem informasi kesehatan berjalan dengan baik, Identifikasi pasien berjalan dengan baik, Stratifikasi pasien, Pelibatan pasien, Multidisiplin, Mengintegrasikan keahlian dokter umum dan dokter spesialis, mengintegrasikan perawatan melintasi batas organisasi dan meminimalkan kunjungan yang tidak diperlukan.

Sedangkan bagaimana management penyakit kronis bisa tercapai adalah Perlu hubungan timbal balik antara masyarakat, sistem kesehatan, dan kinerja institusi kesehatan. 

Kinerja institusi, kesehatan yang baik. Indikator tersebut antara lain : Sistem organisasi yang terintegrasi dan terstruktur dengan baik,  Pembagian kerja dokter umum, spesialis, perawat tidak tumpang tindih, Effective team work antar profesional kesehatan dan Komunikasi dan kolaborasi antar profesional kesehatan dalam pengelolaan konflik. *Red

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun