Mohon tunggu...
Prima Trisna Aji
Prima Trisna Aji Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Spesialis Medikal Bedah S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Dosen Spesialis Medikal Bedah S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Obesitas pada Anak Bisa Memicu Komplikasi yang Membahayakan Bahkan Kematian

29 Juni 2023   04:54 Diperbarui: 29 Juni 2023   05:03 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji ketika memeriksa pasien anak/Foto : Dokpri

Solo -- Kabar terbaru yang baru hangat adalah dimana seorang anak yang memiliki berat badan 300 kg akhirnya harus meninggal dunia. Hal ini tentunya menjadi pemberitaan nasional didunia kesehatan. Bagaimana mungkin anak bisa memiliki berat badan yang lebih dari 300 kg. Apakah karena terlalu makan terlalu banyak atau adakah faktor lain.

            Kebanyakan orang tua akan senang apabila anaknya memiliki berat badan yang berlebih dikarenakan akan dibilang gemuk dan sehat. Bahkan banyak orang tua yang mengesampingkan nilai kandungan gizi yang lengkap bagi anak karena supaya tetap gemuk. Persepsi anak yang gemuk lebih baik dan lebih keren daripada anak kurus sudah menjadi stigma wajib bagi anak zaman sekarang.

            Padahal anak yang memiliki tubuh gemuk belum tentu dia sehat dan anak yang tubuhnya kurus belum tentu dia kekurangan gizi. Hal ini tergantung nilai asupan nutrisi yang dimakan setiap harinya. Maka dari itu disini peran orang tua sangat penting dalam menjaga pola nutrisi asupan pada anak.

            Dokter mendiagnosis anak yang meninggal dunia dengan berat badan 300 kg meninggal dunia karena komplikasis erius yaitu gangguan jantung dan paru -- paru serta dibarengi dengan terdapat infeksi yang pada kaki anak yang mengakibatkan bakteri infeksi memasuki aliran darah dan memicu peradangan.

            Setiap anak beresiko mengalami obesitastermasuk anak -- anak kecil. Menurut WHO lebih dari sekitar 1 milyar kasus obesitas diseluruh dunia sekitar 39 juta diantaranya adalah anak -- anak. Persepsi bahwa gemuk itu adalah pasti sehat harus diluruskan. Nafsu makan anak meningkat sangat bagus tetapi nilai gizi dan supannya juga harus diperhatikan.

            Kalau kalori yang harian yang dikonsumsi pada anak lebih banyak dibandingkan kalori yang dibakar maka resiko obesitas pada anak tentunya akan lebih besar. Maka dari itu nilai input dan output anak juga harus seimbang dan diperhatikan.

            Ada tiap apabila anak sudah mengalami obesitas supaya tidak menimbulkan komplikasi yang serius antara lain : Pastikan anak makan teratur 3x dengan camilan yangs ehat 1 -- 2x, Ajarkan anak untuk perbanyak konsumsi air putih daripada minuman soda, batasi pemberian makanan junkfood serta makanan yang memiliki glukosa tinggi, batasi asupan susu hanya 500ml/hari, biasakan anak untuk sarapan pagi secara teratur dan dampingi anak untuk berolahraga setiap hari minimal 1 jam/hari.

            Dosen Spesialis Medikal bedah Prima Trisna Aji menyampaikan bahaya komplikasi yang serius pada anak yang mengalami obesitas antara lain : Tekanan darah dan kolesterol akan tinggi, bisa memicu stroke dan serangan jantung dalam jangka panjang, Terjadi masalah pernafasan seperti asma karena lemak yang berlebihan didalam tubuh yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah pada anak. Dan yang terakhir bisa menyebabkan nyeri sendi akibat tekanan ekstra pada pinggul dan lutut. *Red

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun