Mohon tunggu...
Prima Trisna Aji
Prima Trisna Aji Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Spesialis Medikal Bedah S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Dosen Spesialis Medikal Bedah S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Terapi Relaksasi Nafas dalam Efektif Menurunkan Kecemasan pada Pasien

5 Maret 2022   21:13 Diperbarui: 5 Maret 2022   21:26 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dosen Spesialis Medikal Bedah "Prima Trisna Aji" ketika melakukan operator kateterisasi jantung (Dokpri)

Solo -- Kecemasan adalah salah satu bentuk suatu perasaan baik subjektif maupun objektif dimana terjadi ketegangan mental dimana reaksi umum dari individu dikarenakan tidak mampu merespon mengatasi masalah yang terjadi didalam dirinya. 

Kecemasan ini adalah respon umum manusia apabila mendapatkan stresor tekanan kepada individu. Tetapi kecemasan ini akan tidak normal apabila timbul secara berlebihan.

Kecemasan yang berlebihan akan berdampak masalah kesehatan bagi individu dari masalah gangguan umum hingga masalah yang serius. Gejala yang akan dijumpai apabila individu mengalami kecemasan antara lain: Keringat dingin yang muncul secara berlebihan, tanda -- tanda vital meningkat dari Heart rate, pernafasan, tekanan darah, terjadi tremor pada salah satu anggota tubuh, jantung berdegup cepat, nafas terengal - engal dll.

Kemudian ketika kecemasan muncul secara berlebih maka akan merangsang memproduksi hormon kortisol yang berlebihan. Kita ketahui bahwa salah satu fungsi hormon Kortisol adalah menyediakan energi yang melimpah bagi tubuh, terutama ketika sedang berada di bawah ancaman dan tekanan. 

Tetapi apabila produksi hormon Kortisol berlebihan maka akan berdampak negatif pada tubuh individu salah satunya meningkatkan tekanan darah serta kadar glukosa darah, yang kemudian memicu diabetes. Kondisi seseorang yang mengalami kelebihan hormon kortisol di tubuhnya dalam dunia medis disebut sebagai sindrom Cushing.

Salah satu tindakan mandiri keperawatanyang berdasarkan Penelitian adalah Terapi relaksasi nafas dalam. Relaksasi Nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan. Terapi relaksasi Nafas dalam merupakan salah satu tindakan mandiri keperawatan keperawatan yang bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa menggunakan alat.

Salah satu manfaat terapi relaksasi nafas dalam antara lain : meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, men cegah atelektasi paru, meningkatkan efisiensi batuk mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan tekanan darah tinggi pada pasien hipertensi.

Tindakan mandiri keperawatan relaksasi nafas dalam sudah banyak sering digunakan mahasiswa kesehatan untuk menurunkan kecemasan pasien di Rumah Sakit baik yang menjalani rawat inap ataupun pasien yang akan melakukan tindakan operasi bedah.

Dosen Spesialis Medikal Bedah "Prima Trisna Aji" mengungkapkan bahwa Terapi relaksasi Nafas dalam merupakan salah satu tindakan yang terbukti ampuh dan efektif untuk mengatasi masalah kesehatan pasien dari yang ringan hingga sedang. Hal yang membuat tindakan mandiri keperawatan ini tidak familiar dikenal dikarenakan banyak yang tidak mengetahui manfaat dari terapi relaksasi nafas dalam ini sehingga tindakan ini seperti harta karun yang berharga yang ditimbun dikubur berjuta -- juta kilometer dibawah tanah sehingga banyak yang meremehkan.

Untuk itu pentingnya peran perawat sebagai peran edukator bagaimana memberikan edukasi penyuluhan kesehatan kepada pasien supaya bisa melaksanakan tindakan secara mandiri ketika gejala masalah kesehatan timbul. *Red

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun