Musik MARTI memanfaatkan metode QR Code Indonesian Standard (QRIS) bagi masyarakat yang ingin mendonasi pengamen atau musisi jalanan tanpa mengeluarkan uang tunai.
Jakarta - RuangRuang Musik MARTI sebagai salah satu program yang dibuat oleh Institut Musik Jalanan bertempat di beberapa stasiun MRT Jakarta. Â Institut Musik Jalanan melalui programnya menyediakan cara baru dalam mendonasi para musisi jalanan yang sedang tampil di ruang publik.
Sebelum munculnya kecanggihan teknologi seperti sekarang, masyarakat dalam membayar segala hal hanya melalui pembayaran tunai. Salah satunya juga ketika mendengar seorang pengamen bernyanyi, dan kita ingin mendonasinya hanya melalui tunai saja. Namun saat ini Institut Musik Jalanan memanfaatkan teknologi dalam mendonasi pengamen jalanan.
Pemanfaatan tersebut dengan melalui pembayaran cashless seperti QRis. Hal ini dapat mempermudah masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam mendonasi pengamen jalanan pada tempat yang sudah disediakan.
Ditemui di stasiun MRT Bundaran HI, Barkah selaku pengurus dari Institut Musik Jalanan mengaku metode cashless dalam mendonasi musisi jalanan sudah ada sejak lama.Â
"Untuk donasi menggunakan cashless sudah ada sejak lama. Institut Musik Jalanan telah bekerja sama dengan Gopay sekitar tahun 2017, lalu QRis juga ikut turut bekerja sama dengan kami." tutur Barkah (07/11).
Adanya metode cashless tersebut selain membantu pengamen jalanan dalam mendapatkan tip secara langsung ke dompet digitalnya, hal ini juga membantu masyarakat ketika ingin mendonasi.Â
"Kebetulan aku baru liat ternyata bayar orang yang nyanyi itu bisa pake cashless. Menurut aku ini salah satu gerakan yang baik sih, soalnya kan sekarang ini tidak semua orang masih memegang uang tunai. Jadi kalau mau bayar musisi jalanan itu bisa lebih gampang langsung dari hp." ucap Taqya, pengguna MRT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H