Andragogi merupakan suatu upaya atau cara untuk membimbing orang dewasa dalam belajar. Tentunya semakin kita dewasa kemampuan untuk berpikir kritis dan berpikir tingkat tinggi semakin dibutuhkan dan akan sangat dibutuhkan. Apalagi ketika seorang dewasa tersebut sudah memasuki dunia kerja. Meskipun demikian untuk belajar dan meningkatkan kapasitas berpikir kritis dan tinggi tersebut tidak ada batasannya sekalipun sudah memasuki usia dewasa. Justru di usia dewasa ini penggalian potensi sejak kecil dan penerapan serta pengembangan pengetahuan tersebut penting dilakukan. Dan andragogi hadir sebagai salah satu upaya yang menjawab bagaimana meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan berpikir tinggi melalui model pembelajaran yang ada di dalamnya.
Andragogi atau pembelajaran orang dewasa menerapkan model model pembelajaran yang mampu meningkatkan taraf berpikir kritis siswa kemudian mengaplikasikannya dan menuntut peserta untuk mencari solusi dengan berpikir tingkat tinggi. Berikut beberapa model pembelajaran yang diterapkan dalam andragogi meliputi :Â
1. Model Pembelajaran PBLÂ (Problem Based Learning)
Pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang berbasis pada masalah, melibatkan peserta dalam suatu proyek(kegiatan) untuk menghasilkan suatu produk. Pembelajaran ini menekankan pada manfaat jangka panjang, peserta terlibat secara langsung dengan berbagai isu dan persoalan kehidupan sehari-hari, belajar bagaimana memahami dan menyelesaikan persoalan nyata, bersifat interdisipliner, dan melibatkan siswa sebagai pelaku utama dalam merancang, melaksanakan dan melaporkan hasil kegiatan (student centered).Â
Model pembelajaran ini memiliki kelebihan mampu mendorong keterampilan pemecahan masalah dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat kritis atau tinggi.
2. Group Investigation
Model pembelajaran Group Investigation/Investigasi Kelompok (GI)
mengutamakan keikutsertaan dari pesertanya dalam menemukan sendiri materi (data data) pelajaran yang dipelajari melalui berbagai sumber yang tersedia, misalnya
melalui buku pelajaran maupun media lain seperti internet. Peserta dilibatkan sejak
perencanaan baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajari melalui
investigasi. Pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran Group
Investigation (GI) berkaitan dengan proses pemecahan masalah.Â
Sebagaimana hasil penelitian Arafah dalam Afcariono (2008) bahwa pembelajaran berbasis masalah dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, salah satunya adalah kemampuan berpikir analisis. Melalui kemampuan bertanya dan menjawab karena siswa lebih tertarik dan memahami permasalahan yang ditemukan. Permasalahan yang dimunculkan siswa berasal dari kenyataan di lingkungan sekitar sehingga pertanyaan dan jawaban yang muncul berasal dari pengetahuan dan kenyataan di lingkungan sekitar pula.
3. Model Latihan Penyelidikan (Inquiry Training Model)
Inquiry learning adalah metode belajar yang memiliki prinsip mengajak peserta didik untuk aktif bertanya dan bereksperimen secara mandiri selama proses belajar. Dalam model ini peserta diminta mencari materi pembelajaran secara mandiri. Peserta didik mencari tahu materi dengan mengajukan pertanyaan dan melakukan riset atau penelitian secara mandiri.
Model pembelajaran inquiry learning adalah kegiatan belajar yang menekankan pada pengembangan keterampilan penyelidikan dan kebiasaan berpikir yang memungkinkan peserta didik untuk melanjutkan pencarian pengetahuan.