Mohon tunggu...
Rts Ririn Junhaniah
Rts Ririn Junhaniah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Jambi

Jadilah manusia yang memberikan manfaat kepada manusia lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterkaitan Mobilitas Sosial dengan Pendidikan

28 Mei 2022   19:17 Diperbarui: 28 Mei 2022   19:20 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adanya mobilitas sosial dalam dunia pendidikan berdampak baik salah satunya kegiatan pertukaran pelajar ataupun pertukaran mahasiswa.  Apakah pertukaran pelajar atau mahasiswa termasuk mobilitas sosial ? yaa tentu saja, karena pertukaran pelajar atau mahasiswa suatu kondisi adanya perubahan kedudukan sosial tetapi dalam posisi yang sama. Pertukaran pelajar atau mahasiswa merupakan suatu kegiatan dimana seseorang pindah dari suatu sekolah ke sekolah lain yang jaraknya jauh,tetap sebagai pelajar/ mahasiswa dan tetap dengan tugas dan tanggung jawabnya yaitu belajar. Kegiatan pertukaran pelajar/ mahasiswa merupakan salah satu kegiatan yang selalu ada dalam suatu lembaga pendidikan, namun tidak semua pelajar atau mahasiswa yang dapat mengikuti kegiatan tersebut, hanya orang-orang terpilih. Orang- orang tersebut termasuk kedalam orang yang memiliki mutu baik, karena biasanya yang dapat mengikuti kegiatan tersebut anak- anak yang pintar, serta mahir dalam suatu bahasa selain bahasa negara asal. Karena terkadang penempatan sekolah tujuan berada di beda negara,misalnya pertukaran mahasiswa Indonesia dengan mahasiswa disalah satu negara Eropa, tentu mahasiswa tersebut dapat berbahasa Inggris agar dapat mempermudah proses pendidikan disana.Manfaat adanya mobilitas sosial seperti pertukaran pelajar sangat memiliki banyak manfaat ,seperti pengalaman pembelajaran yang berbeda, tentu sebagai peserta pertukaran pelajar akan merasakan perbedaan pelajaran dan adanya kebijakan- kebijakan pendidikan yang berbeda, pasti akan menjadikan pengalaman yang tak terlupakan disaat menempuh pendidikan dinegara lain sekaligus bisa menikmati berbagai hal lainnya. 

Kemudian sekarang ada kebijakan baru dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka salah satunya adalah program Pertukaran Mahasiswa  Merdeka. Program tersebut bisa diikuti oleh mahasiswa dengan program studi apapun, dan tentu terdapat banyak sekali manfaat dari program ini seperti mendapatkan potongan 20 sks, mendapatkan pengalaman belajar diperguruan lain serta manfaat lainnya. Namun pelaksanaan dari kegiatan ini sewaktu pandemi covid hanya dilakukan dengan online menggunakan zoom dan aplikasi belajar lainnya, tentu akan terasa apabila kegiatan tersebut di lakukan secara langsung karena akan benar- benar merasakan posisi sebagai mahasiswa pertukaran. Menurut saya apabila hanya dengan online tentu saja rasanya akan tetap sama dengan kegiatan perkuliahan biasanya. Seperti yang saya lihat langsung mahasiswa pertukaran pada saat new normal, hampir seluruh mata kuliah diadakan tatap muka namun mahasiswa pertukaran masih berada di tempat asal tidak berada di daerah perguruan tinggi tujuan karna suatu hal tentu hal tersebut akan menimbulkan sisi negatif dari kegiatan tersebut.Pertukaran pelajar atau mahasiswa ini merupakan salah satu bentuk kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dalam bidang pendidikan dengan tujuan dapat mencerdaskan bangsa dan dapat memajukan pendidikan Indonesia. 

Mobilitas sosial ada yang bergerak naik dan turun, mobilitas sosial vertikal merupakan perubahan keadaan atau kedudukan dari tingkat sosial rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Dalam dunia pendidikan derajat sosial yang tinggi atau rendah akan berpengaruh pada hasil belajar seseorang, seperti contoh seorang anak yang dahulunya tinggal di desa bersekolah di desa tersebut, hingga suatu keadaan yang menyebabkan ia menjadi tinggal di kota karena sudah memiliki tingkat sosial meningkat dari sebelumnya, tentu ia akan merasakan perbedaan proses pembelajaran di kota dan di desa ,dan biasanya sekolah- sekolah di pedesaan masih memiliki sarana dan prasarana yang minim yang terkadang mengganggu proses pembelajaran ,berbeda halnya sekolah di kota sudah memiliki sarana dan prasarana yang baik , tentu akan brepengaruh pada hasil belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun