Sisanya, berupa daging yang berasal dari kepala, jerohan dan lainnya boleh dikatakan daging tidak berkelas, yang murah harganya. Jika saja pangsa pasar tradisional didistorsi oleh daging yang tidak berkelas asal impor, maka kerugiannya akan dibebankan kepada daging-daging berkelas sehingga standar harga daging akan tetap tinggi.
Sesungguhnya kebijakan penurunan harga daging sapi, harus dimulai dengan dengan upaya peningkatan produksi didalam negeri bukannya hanya mengutak atik kebijakan importasi. Kebijakan ini harus dituangkan melalui suatu grand strategi yang jelas terukur direalisasikan dalam program operasional yang terstruktur dan komprehensif. Â Selain itu, akar masalah karut marut kebijakan pengembangan sapi selama ini sesungguhnya berawal dari data yang tidak akurat, oleh karenanya perlu pendekatan metodologi analisis yang mampu mengeliminir kelemahan data tersebut, sehingga kebijakan yang dilahirkan akan sesuai dengan harapan dan tujuan pembangunan... semoga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H