Film "vina sebelum 7 hari" merupakan film yang di sutradarai oleh Anggy Umbara ini sukses menarik antusias warga indonesia, demikian hal tersebut dikarenakan pada tahun 2016 ada sebuah kasus yang dapat di bilang cukup menarik perhatian warga indonesia.
Begitu pula banyak masyarakat yang ikut berbelasungkawa terhadap keluarga yang di tinggalkan, dan turut merasakan kesedihan dan kesakitan yang dirasakan oleh vina yang pada saat itu menjadi korban anak-anak geng motor yang menjadi pelaku.
Geng motor juga merupakan salah satu keresahan di beberapa daerah di indonesia.
Film ini di buat untuk mengenang almarhum vina dan sudah mendapatkan izin dari pihak-pihak yang terkait, walau sempat menuai pro kontra, film ini tetap tayang dan memiliki jumlah penonton yang fantastik.
Sedikit sinopsis tentang film ini yang akan saya jelaskan: Kisah ini bermula saat Vina dan kekasihnya, Eki ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tubuh yang cukup prihatin pada tahun 2016. Awalnya, keluarga mengira keduanya tewas, karena kecelakaan lalu lintas. Namun kemudian ditemukan banyak kejanggalan yang akhirnya membuat pihak kepolisian memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Di hari ke-6 setelah kematian Vina dan Eki, seorang sahabat Vina mendadak menghubungi keluarga Vina dan meminta mereka datang ke rumahnya. Dalam pertemuan itu, tiba-tiba saja sahabat Vina tersebut mengalami kerasukan arwah Vina dan lantas menceritakan kronologi kejadian.Â
Arwah Vina mengungkap bahwa kala itu, ia dan Eki diserang oleh 12 orang anggota geng motor sampai ke jalan layang Talun. Di sinilah, Vina mulai disiksa secara brutal. Terungkap pula, Vina sempat diperkosa oleh pelaku dan rekan-rekannya. ironis nya, salah satu dari pelaku dan kepala dari rencana pembunuhan tersebut adalah sosok Egi yang ternyata pernah menyimpan rasa padanya.
menurut saya film ini memiliki beberapa makna yang tersirat yang dapat dipetik oleh penonton, semoga film vina ini tidak sekedar menjadi film horor yang dinantikan tetapi menjadi film yang dapat kita ambil makna dan kita pahami pesan serta moral nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H